Artikel ini membahas rekomendasi investasi Bitcoin dari BlackRock, manajer aset terbesar dunia, yang disarikan dari informasi yang terdapat di Cerita.co.id. BlackRock menyarankan alokasi maksimal 2% dari portofolio untuk investasi Bitcoin. Mengapa angka ini? Karena volatilitas Bitcoin yang tinggi. Harga Bitcoin telah menunjukkan fluktuasi ekstrem, misalnya melonjak dari sekitar $43.000 menjadi lebih dari $103.000 dalam satu tahun, namun juga pernah anjlok dari $67.000 menjadi $17.000 di tahun sebelumnya.
Alokasi 2% dianggap proporsional dan sebanding dengan risiko investasi pada saham-saham teknologi besar seperti Amazon, Apple, dan Microsoft. Melebihi angka tersebut akan meningkatkan risiko portofolio secara signifikan. BlackRock menggunakan pendekatan "risk budgeting" untuk menentukan alokasi Bitcoin, mempertimbangkan kontribusi risiko aset tersebut terhadap keseluruhan portofolio. Walaupun volatilitasnya tinggi, Bitcoin memiliki korelasi rendah dengan aset lain, sehingga bisa menjadi alat diversifikasi yang efektif, asalkan dialokasikan dengan bijak.

BlackRock mengakui potensi Bitcoin sebagai aset diversifikasi karena korelasinya yang rendah dengan aset lain, namun juga memperingatkan tentang ketidakpastian masa depan, termasuk volatilitas tinggi, potensi aksi jual besar-besaran, dan risiko regulasi. Mereka menyimpulkan bahwa Bitcoin tetap memiliki potensi dalam portofolio multi-aset, asalkan investor percaya pada adopsi yang lebih luas di masa depan dan siap menghadapi risiko penurunan harga yang signifikan.
Investasi di kripto menuntut strategi dan pemahaman yang matang. Riset yang menyeluruh, meliputi aspek teknis dan fundamental, sangat penting sebelum berinvestasi.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id