Jakarta – Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program ambisius: Koperasi Desa Merah Putih. Program ini bertujuan memberdayakan ekonomi desa dengan bantuan pendanaan signifikan dari Himbara (Himpunan Bank Negara). Targetnya, pembangunan 70.000 hingga 80.000 koperasi desa dengan dana mencapai Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar per koperasi.
Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menyebut inisiatif ini sebagai terobosan Presiden Prabowo. Menurutnya, akses permodalan bagi koperasi desa selama ini terhambat karena minimnya jaminan. "Ide ini dari Pak Presiden, dan sepertinya hanya beliau yang bisa mewujudkannya karena melibatkan Himbara," ujar Budi Arie di Istana Kepresidenan, Jumat (7/3).

Koperasi Desa Merah Putih dirancang sebagai pusat kegiatan ekonomi desa terintegrasi. Fasilitasnya mencakup gerai penjualan, gudang penyimpanan berpendingin, kantor, apotek, klinik, dan unit simpan pinjam. Tujuannya, selain meningkatkan perekonomian, juga untuk membebaskan masyarakat desa dari jerat rentenir dan pinjaman online.
Menteri Koordinator Bidang Pangan dan Pertanian, Zulkifli Hasan, menjelaskan pendanaan awal akan ditanggung Himbara, kemudian diangsur. Ia memproyeksikan pembangunan satu koperasi membutuhkan dana Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar, namun hal ini dinilai memungkinkan mengingat rata-rata anggaran desa mencapai Rp 1 miliar per tahun. Dana desa sendiri akan menjadi sumber pendanaan utama setelah pendanaan awal dari Himbara.
Prabowo berharap setiap koperasi akan mendapatkan pinjaman modal sekitar Rp5 miliar dari Himbara. Program ini diharapkan mampu mengurangi kemiskinan ekstrem dan mendorong pertumbuhan ekonomi di pedesaan. Lahatsatu mencatat, inisiatif ini telah dibahas beberapa kali oleh Presiden Prabowo dengan sejumlah menteri terkait.