Penunjukan Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog mendapat tanggapan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Hariyanto, memastikan institusi tersebut akan mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku terkait status Novi di militer selama menjabat di Bulog. Meskipun demikian, Hariyanto belum menjelaskan secara detail status keanggotaan Novi di TNI. "Proses administrasi terkait status Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya di TNI akan sesuai aturan," tegas Hariyanto, Senin (10/2).
TNI menyatakan menghormati keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, atas penunjukan tersebut. Novi menggantikan Wahyu Suparyono yang baru menjabat lima bulan. Sekretaris Perusahaan Bulog, A. Widiarso, menyebut kedua direktur utama tersebut telah memberikan kontribusi signifikan bagi Bulog.

Erick Thohir sendiri belum secara gamblang menjelaskan alasan di balik pergantian direktur utama Bulog dan penunjukan perwira aktif TNI ini. Saat ditanya wartawan di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (9/2), Erick hanya menjawab singkat, "Nanti kita ngomong, ya."
Selain pergantian direktur utama, Erick juga melantik Hendra, Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan, sebagai Direktur Keuangan Bulog menggantikan Iryanto Hutagaol. Perombakan juga terjadi di Dewan Pengawas Bulog. Berdasarkan SK Nomor: SK-29/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025, Wicipto Setiadi digantikan oleh Verdianto Iskandar Bitticaca, purnawirawan Polri yang sebelumnya menjabat Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi.