Top Berita Hari Ini: Gejolak Pasar dan Kasus Dugaan Fraud

Lahatsatu merangkum berita-berita terpopuler hari ini yang meliputi gejolak di sektor perbankan, pasar modal, dan kasus dugaan fraud di sebuah startup. JP Morgan memangkas peringkat

Redaksi

Top Berita Hari Ini:  Gejolak Pasar dan Kasus Dugaan Fraud

Lahatsatu merangkum berita-berita terpopuler hari ini yang meliputi gejolak di sektor perbankan, pasar modal, dan kasus dugaan fraud di sebuah startup.

JP Morgan memangkas peringkat Bank Mandiri (BMRI) menjadi "underweight" dengan target harga saham Rp 5.500. Penurunan ini didorong kekhawatiran pertumbuhan kredit yang melambat, margin bunga tertekan, dan likuiditas perbankan yang ketat. Meskipun Bank Mandiri memiliki platform pembayaran yang kuat, tantangan makroekonomi seperti suku bunga dan arus modal menjadi faktor penentu. Perubahan peringkat ini menimbulkan pertanyaan bagi investor: apakah ini sinyal bahaya atau justru peluang?

Top Berita Hari Ini:  Gejolak Pasar dan Kasus Dugaan Fraud
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

Kejutan datang dari hasil tinjauan indeks MSCI Februari 2025. Tiga emiten milik Prajogo Pangestu, CUAN, BREN, dan PTRO, gagal masuk indeks MSCI meskipun sebelumnya diprediksi akan bergabung. Kegagalan ini memicu pertanyaan tentang faktor-faktor yang menyebabkannya, sementara beberapa emiten lain terancam dikeluarkan dari indeks.

Di sektor startup, eFishery melaporkan dugaan fraud yang melibatkan dua petingginya, berinisial G dan C, ke pihak kepolisian. Dugaan pembengkakan laporan keuangan yang signifikan, hingga lebih dari 75% pendapatan yang dilaporkan diduga palsu, sedang diselidiki. Kasus ini menimbulkan pertanyaan besar tentang transparansi dan tata kelola perusahaan.

Pasar modal juga diwarnai prediksi penurunan IHSG. Meskipun demikian, analis merekomendasikan beberapa saham, termasuk TLKM dan CUAN, sebagai pilihan menarik di tengah potensi penurunan tersebut. Analis mengaitkan prediksi penurunan IHSG dengan kebijakan ekonomi AS.

Terakhir, polemik tunjangan kinerja (tukin) dosen yang belum dibayarkan pemerintah masih menjadi sorotan. Ratusan dosen berunjuk rasa menuntut pencairan tukin yang tertunda sejak 2020. Pemerintah menyatakan anggaran tidak diajukan, sementara dosen mengaku dijanjikan tukin hingga ratusan juta rupiah. Permasalahan ini menyoroti kesejahteraan dosen dan masa depan pendidikan tinggi di Indonesia, dengan potensi anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp70,3 triliun.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1