Gresik, Jawa Timur – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto hari ini, Senin (17/3), meresmikan pabrik pemurnian emas (Precious Metal Refinery/PMR) milik PT Freeport Indonesia di Gresik. Fasilitas ini merupakan yang terbesar di dunia, mampu memproses 6.000 ton lumpur anoda per tahun untuk menghasilkan 52 ton emas.
Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, PMR Freeport merupakan fasilitas pemurnian emas modern pertama di dunia yang terintegrasi secara penuh, dari hulu hingga hilir. Proses pemurnian menggunakan teknologi hidrometalurgi.

Peresmian ini berselang beberapa waktu setelah Presiden Joko Widodo meresmikan smelter tembaga Freeport pada September 2024. Smelter senilai Rp 56 triliun itu memiliki kapasitas pengolahan 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun, menghasilkan 900 ribu ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 210 ton perak. Jokowi kala itu memproyeksikan tambahan pendapatan negara hingga Rp 80 triliun dari Freeport, meliputi deviden, royalti, pajak, dan bea keluar.
Kedua proyek raksasa ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk mengolah sumber daya alamnya sendiri dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah, sejalan dengan visi Indonesia sebagai negara industri maju. Pabrik pengolahan dan pemurnian Freeport ini dibangun di lahan seluas 104 hektare. Selain meresmikan smelter emas, Prabowo juga dijadwalkan meresmikan 17 stadion di berbagai daerah hari ini.