Jakarta, 30 Januari 2024 – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menekankan peran krusial TNI dan Polri sebagai cerminan keberhasilan atau kegagalan sebuah negara. Dalam arahannya pada rapat pimpinan TNI-Polri di Hotel Tribrata, Jakarta, Prabowo menyatakan bahwa kedua institusi tersebut merupakan representasi nyata kehadiran dan eksistensi negara.
Menurut Prabowo, segala regulasi dan kebijakan pemerintah menjadi hampa tanpa adanya penegakan hukum yang efektif oleh TNI dan Polri. Kedua institusi ini, tegasnya, merupakan instrumen vital untuk memastikan terlaksananya rencana dan program pemerintah. "Semua rencana terbaik suatu bangsa tak berarti jika tak bisa diimplementasikan. Ciri khas negara gagal biasanya terlihat dari kegagalan tentara dan polisi," ujarnya.
Prabowo juga menyoroti kewenangan khusus yang dimiliki TNI dan Polri dalam memonopoli penggunaan kekuatan fisik dan senjata. Kewenangan besar ini, lanjutnya, merupakan amanah dari rakyat yang harus dipertanggungjawabkan dengan dedikasi dan pengorbanan tinggi. "Kekuasaan ini sangat besar, rakyat yang mempercayakan kepercayaan ini," tegas Prabowo.
Ia menambahkan, para personel TNI dan Polri memiliki tanggung jawab moral untuk mengabdi sepenuhnya kepada rakyat dengan memberikan pelayanan terbaik dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Hal ini, menurut Prabowo, merupakan konsekuensi logis mengingat gaji, peralatan, dan kebutuhan operasional mereka berasal dari pajak rakyat. "Rakyat yang menggaji saudara, rakyat yang melengkapi saudara, rakyat yang memberi makan tentara dan polisi, maka saudara dituntut pengabdian setinggi-tingginya," pungkas Prabowo.
