Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendesak pemerintah Malaysia untuk menginvestigasi penembakan lima warga negara Indonesia (WNI) oleh aparat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor. Insiden yang terjadi pada 24 Januari 2024 itu mengakibatkan satu WNI meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka.
"Kami yakin Malaysia akan melakukan penyelidikan," tegas Prabowo usai memimpin rapat pimpinan TNI-Polri di Hotel Tribrata, Jakarta Selatan, Kamis (30/1). Ia menyampaikan hal tersebut sembari mengingatkan masyarakat agar menghindari aktivitas ilegal di luar negeri, termasuk penyelundupan. "Aktivitas ilegal berisiko tinggi karena negara asing berhak mengambil tindakan hukum," imbuhnya.
Prabowo juga meminta masyarakat untuk waspada terhadap sindikat yang menjanjikan keuntungan dari aktivitas ilegal lintas negara. "Jangan mudah tertipu oleh janji-janji sindikat yang tidak legal. Berhati-hatilah dalam aktivitas lintas negara," pesannya.
Peristiwa penembakan tersebut, menurut Prabowo, telah dibicarakannya dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat kunjungan ke Kuala Lumpur pada 27 Januari lalu. "Secara garis besar, kami telah membicarakannya," ujarnya singkat.
Lebih lanjut, Prabowo menyatakan telah menginstruksikan pihak terkait untuk segera memulangkan empat WNI yang luka-luka dan jenazah korban meninggal ke Indonesia. Proses pemulangan jenazah, menurut informasi dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu), direncanakan pada Rabu (29/1) melalui jalur penerbangan Kuala Lumpur-Pekanbaru.
Kemlu sendiri telah menegaskan tidak ada perlawanan bersenjata dari para WNI. Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, menjelaskan bahwa KBRI Kuala Lumpur telah bertemu dengan empat WNI yang dirawat di RS Serdang dan RS Klang. "Dua korban dalam kondisi stabil berasal dari Riau, sementara dua lainnya masih kritis pasca operasi," kata Judha. Kedua korban yang stabil menyatakan tidak ada perlawanan menggunakan senjata tajam dari pihak WNI.
Kemlu memastikan pendampingan hukum dan biaya perawatan bagi para korban hingga sembuh. Mereka juga tengah mengumpulkan informasi untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai kronologi kejadian.