Tren konsumsi video di TikTok bergeser. Studi terbaru mengungkap video berdurasi panjang kini lebih banyak ditonton dan menjangkau audiens lebih luas. Analisis Lahatsatu terhadap 1,1 juta video TikTok menunjukkan video berdurasi lebih dari satu menit meraih 63,8% lebih banyak waktu tonton dibandingkan video berdurasi 30-60 detik. Data ini menunjukkan korelasi positif antara durasi video dan jangkauan serta waktu tonton. Semakin panjang video, semakin tinggi median jangkauan dan waktu tontonnya.
Temuan ini selaras dengan tren di platform lain seperti Instagram yang memperpanjang durasi Reels hingga tiga menit, dan YouTube yang memungkinkan video tiga menit di Shorts. Durasi video yang lebih panjang tampaknya menjadi sinyal positif bagi algoritma TikTok, mengindikasikan konten yang relevan dan menarik bagi pengguna.
Anggini Setiawan, Communications Director TikTok Indonesia, menjelaskan bahwa pengguna TikTok kini dapat mengunggah video hingga 10 menit langsung melalui aplikasi. Ia menekankan, meskipun TikTok dikenal dengan video pendek, kini platform menawarkan lebih banyak pilihan bagi kreator dan penonton yang menginginkan konten lebih mendalam.
"Misalnya, dalam 30 detik mereka belum puas karena belum tahu isi dan detailnya. Oleh karena itu, mereka mencari video yang lebih panjang agar ulasannya lebih kupas tuntas," ungkap Anggini pada Senin (17/3).
Fitur video panjang ini memberi kreator ruang lebih luas untuk menyampaikan informasi secara detail, memberikan dampak positif bagi pengguna yang ingin menggali informasi lebih dalam sebelum membeli produk atau jasa. "Pembeli juga menjadi lebih kreatif dalam mencari informasi sebelum membeli," tambah Anggini.
