Pontianak – Tiga pelajar SMKN 4 Pontianak berhasil menorehkan sejarah. Mereka sukses meluncurkan roket amatir pertama di Indonesia yang mencapai ketinggian hampir satu kilometer. Tim Mengangkasa, nama tim pelajar tersebut, dibimbing oleh PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dalam misi Bridge kedua yang meliputi tiga kali peluncuran.
Pada peluncuran perdana, roket bernama Nusantara berhasil melesat hingga 903 meter, bahkan diperkirakan mencapai satu kilometer berdasarkan pengamatan visual. "Hasilnya sesuai ekspektasi. Kita mencapai apogee target hampir satu kilometer dengan mesin yang terbukti prima," ungkap Afiq Hendika Sulistya, Space Technology Engineer PSN dan mentor tim Roket Nusantara.
Kerja sama dengan tim Bamtara Pans yang menyumbangkan satelit Kensat sebagai muatan roket, semakin memperkaya misi ini. Peluncuran ini merupakan kelanjutan dari misi Bridge pertama pada Januari lalu.
Tim Mengangkasa melakukan persiapan matang, termasuk pengujian menyeluruh terhadap seluruh komponen roket, mulai dari sistem avionik, propelan, parasut, ignitor, hingga detonator. Strategi baru diterapkan, yaitu memasang mesin roket setelah roket terpasang di rel, guna meminimalisir risiko kegagalan.
"Target utama tercapai, yaitu peluncuran dengan ketinggian sekitar 700 meter. Selain itu, kita juga berhasil mendapatkan data penting dari roket, meliputi pergerakan, ketinggian, dan arahnya," jelas Afiq.
Kendati sempat mengalami kendala pada perangkat ignitor, dua peluncuran di hari pertama tetap berhasil. Data telemetri mencatat roket ketiga mencapai ketinggian sekitar 800 meter, sementara roket keempat mencapai 903 meter.
"Hasil peluncuran kali ini sangat memuaskan. Kita membuktikan desain roket cukup stabil dan mencapai target," ujar Daris Cahyo Adi, anggota Tim Roket Nusantara dari SMKN 4 Pontianak.
Tim Mengangkasa berencana mengevaluasi sistem penyebaran parasut untuk peluncuran selanjutnya. Mereka optimis peluncuran final roket Nusantara akan sukses, dengan tercapainya seluruh target dan data yang bermanfaat untuk pengembangan selanjutnya. Prestasi ini menjadi bukti nyata potensi dan inovasi anak muda Indonesia di bidang teknologi antariksa.
