Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana menggelar lelang frekuensi 1,4 GHz pada awal 2025. Langkah ini diyakini akan mendorong operator seluler menawarkan paket internet super cepat dengan harga terjangkau. Targetnya, paket data dengan kecepatan 100 Mbps hanya dibanderol Rp 100.000 hingga Rp 150.000.
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kominfo, Wayan Toni Supriyanto, menjelaskan bahwa lelang spektrum 1,4 GHz akan dilaksanakan setelah penyelesaian proses teknis seleksi dan terbitnya peraturan terkait. "Lelang 1,4 GHz masih menunggu penetapan Peraturan Menteri tentang seleksi dan Rancangan Keputusan Menteri (RKM) untuk standardisasi perangkat broadband wireless access," ujar Wayan di Jakarta, Kamis (20/3).
Frekuensi 1,4 GHz dengan lebar pita 80 MHz ini akan dilelang untuk meningkatkan penetrasi fixed broadband. Koordinator Kebijakan Penyelenggaraan Infrastruktur Digital Kominfo, Benny Elian, menekankan bahwa fixed broadband tak hanya terbatas pada jaringan fiber optik, tetapi juga mencakup akses internet melalui modem di rumah. "Jadi, fixed broadband bukan hanya fiber optik, tetapi juga dengan memakai modem di rumah," jelas Benny dalam diskusi Morning Tech di Jakarta Selatan, Senin (24/3).
Ekspansi jaringan optik ditargetkan mencapai 100 titik di sekitar perumahan, dengan jangkauan sekitar 200 meter dari Optical Distribution Box (ODB). "Diawali untuk menggapai area sekitar fiber optik yang belum terjangkau router," tambah Benny.
Teknologi Advanced Mobile Telecommunications (AMT), yang telah diterapkan sejak 2022, akan digunakan dalam implementasi lelang frekuensi 1,4 GHz. Teknologi ini diharapkan dapat mempercepat perluasan akses internet di Indonesia. Kominfo juga tengah mempertimbangkan berbagai aspek dalam menentukan skema lelang, termasuk harga dasar dan mekanisme penawaran. Lebih dari 10 penyelenggara telah menyatakan minatnya, termasuk beberapa operator seluler, meskipun Benny enggan menyebutkan nama-namanya.
