Pasar modal Indonesia tengah bergejolak. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh level Rp 6.400, anjlok 4,7% dalam sepekan terakhir. Arus modal asing keluar mencapai Rp 16,8 triliun, memperparah net sell sejak awal tahun. Saham-saham blue chip seperti BBCA, BMRI, BBRI, TLKM, ASII, dan AMMN menjadi sasaran jual besar-besaran, turut menyeret indeks LQ45, IDX Quality30, IDX High Dividend 20, dan IDX Cyclical Economy. Penurunan rating pasar saham Indonesia oleh MSCI dan pesimisme terhadap Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menjadi faktor pemicu utama. Keraguan atas kompetensi dan transparansi pengelola Danantara semakin memperburuk sentimen investor.
Di tengah gejolak pasar modal, kabar gembira datang dari sektor teknologi. Seri iPhone 16, termasuk iPhone 16 Plus, Pro, Pro Max, dan iPhone 16e, diprediksi akan meluncur di Indonesia menjelang Ramadan. Hal ini menyusul kesepakatan Apple untuk membangun pusat penelitian perangkat lunak di Indonesia sebagai bagian dari investasi mereka. Setelah mendapatkan sertifikasi TKDN dan postel, harga resmi iPhone 16 di Indonesia akan diumumkan. Perkiraan harga di Amerika Serikat berkisar dari $799 (Rp 13,1 juta) hingga $1.599 (Rp 26,21 juta), namun harga di Indonesia bisa berbeda. Konsumen dapat membelinya melalui toko-toko resmi seperti iBox, Digimap, Erafone, Urban Republic, dan beberapa toko online.

Selain itu, program Mudik Jasa Raharja 2025 telah diumumkan. Meskipun pendaftaran belum dibuka, calon pemudik dapat mempersiapkan diri dengan persyaratan yang diperkirakan serupa dengan tahun-tahun sebelumnya, seperti kepemilikan akun JRku, pajak kendaraan bermotor yang masih berlaku, dan STNK. Pendaftaran kemungkinan akan dilakukan secara online melalui website mudik.jasaraharja.co.id.
Terakhir, Presiden Prabowo Subianto baru saja meresmikan peluncuran bank emas atau bullion bank. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ekspor emas mentah dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Bank emas, yang akan dikelola oleh PT Pegadaian dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), akan menyediakan layanan seperti tabungan emas, perdagangan emas, penyimpanan, dan pembiayaan berbasis emas. Pemerintah menargetkan peningkatan PDB hingga Rp 245 triliun dan penciptaan 1,8 juta lapangan kerja baru.