GoTo Raup Untung Berkat Layanan Ojol

JAKARTA – Raksasa teknologi GoTo menorehkan prestasi gemilang di tahun 2024. Perusahaan yang menaungi Gojek dan Tokopedia ini berhasil membukukan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi,

Redaksi

GoTo Raup Untung Berkat Layanan Ojol

JAKARTA – Raksasa teknologi GoTo menorehkan prestasi gemilang di tahun 2024. Perusahaan yang menaungi Gojek dan Tokopedia ini berhasil membukukan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang disesuaikan positif, mencapai Rp 386 miliar. Kinerja positif ini didorong kuat oleh pertumbuhan bisnis on-demand, terutama layanan ojek online (ojol), taksi online, dan pengiriman makanan serta barang.

Perolehan EBITDA yang disesuaikan ini merupakan lompatan signifikan dibandingkan tahun 2023 yang mencatatkan kerugian Rp 2,25 triliun. CEO GoTo Group, Patrick Walujo, dalam keterangan pers Rabu (12/3), menyebutkan keberhasilan ini merupakan buah dari inovasi produk berkelanjutan dan eksekusi yang tepat. "Dengan mendorong inovasi produk yang konsisten dan mengeksekusi dengan sangat baik, kami berhasil melampaui panduan, mencapai EBITDA yang Disesuaikan selama setahun penuh Rp 386 miliar," ujarnya.

GoTo Raup Untung Berkat Layanan Ojol
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

Lebih lanjut, Patrick mengungkapkan, sektor teknologi finansial GoTo juga turut berkontribusi, mencatatkan EBITDA yang disesuaikan positif untuk pertama kalinya di kuartal IV 2024, yakni Rp 14 miliar. Meskipun demikian, bisnis Gojek tetap menjadi penyumbang utama EBITDA yang disesuaikan dan pendapatan kotor.

Salah satu faktor pendorong pertumbuhan adalah layanan premium seperti GoFood Express yang berkontribusi 28% year-on-year (yoy) terhadap GTV GoFood di kuartal keempat. Selain itu, pendapatan iklan juga meningkat tajam, mencapai 92% yoy, dengan pangsa bisnis periklanan terhadap GMV GoFood naik dari 1,1% menjadi 1,6% dalam setahun.

Patrick optimistis pertumbuhan pengguna akan berlanjut hingga 2025, didukung oleh strategi ekosistem yang efektif. Ke depan, GoTo akan terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi biaya untuk memberikan layanan yang lebih baik dan tepat sasaran.

Direktur Keuangan GoTo Group, Simon Ho, menambahkan bahwa peningkatan pendapatan dan laba bersih mencerminkan pertumbuhan berkelanjutan layanan inti dan strategi manajemen biaya yang efektif. Ia mencatat penurunan biaya tetap tunai berulang sebesar 3% menjadi Rp 5,3 triliun tahun lalu. "GTV dan pendapatan inti grup meningkat secara konsisten sepanjang tahun," kata Simon. Ia optimistis fondasi keuangan yang kuat ini akan mendukung eksekusi strategi perusahaan di tahun ini.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1