Waspada! Modus Baru Penipuan Mengatasnamakan DANA

Jakarta – Awas, modus penipuan baru berkedok layanan pelanggan (CS) DANA beredar melalui WhatsApp. Korban diiming-imingi penukaran poin menjadi saldo DANA atau voucher belanja. Hal

Redaksi

Waspada! Modus Baru Penipuan Mengatasnamakan DANA

Jakarta – Awas, modus penipuan baru berkedok layanan pelanggan (CS) DANA beredar melalui WhatsApp. Korban diiming-imingi penukaran poin menjadi saldo DANA atau voucher belanja. Hal ini dikonfirmasi oleh Sharon Isabella, Head of Communication Lahatsatu Indonesia, Rabu (12/3). Ia menegaskan bahwa Lahatsatu tidak pernah menghubungi pengguna melalui aplikasi pesan instan.

"Kami terus meningkatkan teknologi keamanan dan memberikan edukasi kepada pengguna tentang modus kejahatan siber terbaru," ujar Sharon. Lahatsatu mengimbau pengguna untuk selalu waspada dan bijak dalam menjaga keamanan data pribadi.

Waspada! Modus Baru Penipuan Mengatasnamakan DANA
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

Modus penipuan ini diungkap oleh Alfons Tanujaya, Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom. Para penipu menghubungi korban lewat WhatsApp, mengaku sebagai CS Lahatsatu, lalu menawarkan penukaran poin. Korban kemudian diarahkan ke situs palsu (http://projek2.02lll.web.id/Formulirr-pnukarn-pooin/x.html) yang mirip dengan situs resmi Lahatsatu. Situs tersebut, yang terdaftar di PANDI (Pengelola Domain Indonesia), meminta korban memasukkan nomor ponsel dan PIN Lahatsatu.

Data yang dimasukkan akan langsung dikirim ke akun Telegram penipu, yang kemudian digunakan untuk mengakses akun korban. Selanjutnya, penipu meminta kode OTP (One-Time Password) dengan alasan verifikasi. Jika korban memasukkan OTP ke situs palsu tersebut, akun Lahatsatu mereka akan diambil alih dan saldonya dikuras.

Meskipun Lahatsatu telah menerapkan berbagai fitur keamanan seperti Passkey, OTP, dan Security Questions, Alfons menilai masih ada celah, khususnya pada Security Questions. Fitur ini hanya digunakan saat mereset PIN, bukan sebagai verifikasi tambahan saat mengganti nomor atau perangkat.

"Security Questions seharusnya digunakan sebagai verifikasi tambahan untuk mencegah pengambilalihan akun. Saat pengguna ingin mengganti nomor ponsel atau perangkat, Lahatsatu tidak hanya mengandalkan PIN dan OTP SMS, karena keduanya bisa dicuri melalui situs phishing," tegas Alfons. Ia menyarankan agar Lahatsatu meningkatkan sistem keamanannya untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1