Jakarta – Aksi demonstrasi bertajuk "Indonesia Gelap" kembali digelar di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (21/2). Ribuan demonstran, didominasi kaum muda namun juga melibatkan ibu-ibu, memenuhi kawasan Patung Kuda hingga sebagian Bundaran Air Mancur di Jalan MH Thamrin. Aksi yang diwarnai orasi, poster, musik, dan tari ini menyuarakan 28 tuntutan kepada pemerintah.
Para demonstran, yang sebagian besar mengenakan atasan hitam, menyampaikan tuntutannya sekitar pukul 18.30 WIB. Salah satu tuntutan utama adalah desakan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan efisiensi dan perombakan Kabinet. Mereka juga menuntut revisi UU Minerba dan pencabutan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran, yang dianggap berpotensi membebani masyarakat, khususnya di sektor pendidikan dan kesehatan. "Kebijakan efisiensi ini tidak adil dan harus dibatalkan," tegas koordinator aksi dari atas mobil komando.

Tuntutan lainnya mencakup realisasi anggaran tunjangan kinerja dosen, penolakan revisi UU TNI, Polri, dan Kejaksaan yang dinilai berpotensi memperkuat kekuasaan militer dan aparat penegak hukum serta melemahkan demokrasi. "Ini tidak sesuai dengan semangat reformasi," lanjut koordinator aksi.
Daftar tuntutan lengkapnya meliputi pendidikan gratis, reforma agraria, penghapusan multifungsi ABRI, pengesahan RUU Masyarakat Adat, evaluasi program makan bergizi gratis, dan berbagai isu lain terkait ketenagakerjaan, perlindungan pekerja rumah tangga, hak asasi manusia, serta pemberdayaan kelompok marginal. (Daftar tuntutan selengkapnya terlampir).
Suasana sempat memanas menjelang akhir demonstrasi, ditandai dengan beberapa demonstran yang mengarahkan kembang api ke arah aparat. Setelah tuntutan disampaikan, sekitar pukul 18.45 WIB, mobil komando meninggalkan lokasi, dan tensi antara demonstran dan aparat meningkat.
Aksi ini menandai gelombang protes terbaru terhadap sejumlah kebijakan pemerintah. Lahatsatu akan terus memantau perkembangan situasi dan dampak dari demonstrasi ini.