Jakarta – Dunia industri di Cikande, Banten, digemparkan dengan temuan 24 perusahaan yang diduga terpapar radioaktif Cesium-137 (Cs-137). Informasi ini mencuat dalam laporan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kepada Komisi VII DPR RI.
Daftar perusahaan yang terindikasi terpapar radioaktif ini mencakup berbagai sektor industri. Beberapa nama besar seperti PT Nikomas Gemilang, produsen sepatu ternama yang memproduksi merek global seperti Nike dan Adidas, serta PT Charoen Pokphand Indonesia, perusahaan agribisnis raksasa asal Thailand, turut masuk dalam daftar tersebut.
Menurut laporan tersebut, dari hasil pemeriksaan dan pemetaan, ditemukan 15 industri peleburan logam yang terpapar radiasi Cs-137 dan non-Cs-137 dengan tingkat dosis bervariasi antara 0,18 hingga 700 mikrosievert per jam. Selain itu, terdapat 3 industri pengelolaan limbah B3 dengan paparan radiasi Cs-137 dan non-Cs-137 dengan dosis 0,24 hingga 0,4 mikrosievert per jam.
Lebih lanjut, terungkap pula adanya 3 industri makanan yang terpapar radiasi Cs-137 dengan dosis 1,6 hingga 152 mikrosievert per jam. Bahkan, ditemukan 6 lokasi timbunan scrap yang diduga terpapar Cs-137 dengan dosis yang sangat tinggi, mencapai 11 hingga 10 ribu mikrosievert per jam.
Pemerintah melalui Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah bergerak cepat melakukan dekontaminasi. Hingga akhir Oktober lalu, sekitar 22 titik yang diduga terpapar radiasi telah berhasil didekontaminasi.
"Dari 22 titik yang diduga ada area radiasi itu sudah dilakukan dekontaminasi. Dan proses dekontaminasi ini kerjasama dengan KLH, BRIN, Bapeten, dan juga teman-teman di Satgas yang lainnya. Dan ketika dekontaminasi selesai, ini sudah beroperasi sebagaimana mestinya lagi," ujar sumber Lahatsatu.
Berikut daftar lengkap 24 perusahaan yang terdeteksi kontaminasi Cs-137:
- PT Bahari Makmur Sejati
- PT Nikomas Gemilang
- PT Citra Baru Steel
- PT Valero Metals Jaya
- PT Universal Eco Pacific
- PT Sinta Baja Jaya
- PT Crown Steel
- PT Vita Prodana Mandiri
- PT Kanemory/Food Service
- PT Charoen Pokphand Indonesia
- PT Peter Metal Technology
- PT Growth Nusantara Industry
- PT Asa Bintang Pratama
- PT Sentosa Harmony Steel d/h PT Hwa Hok Steel
- PT Cahaya Logam Cipta Murni
- PT Ediral Tritunggal Perkasa
- PT Ever Loyal Copper
- PT Hightech Grand Indonesia
- PT Jongka Indonesia
- PT Kabatama Raya
- PT New Asia Pacific Copper Indonesia
- PT O.M. Indonesia
- PT Zhongtian Metal Indonesia
- PT Luckione Environtment Science Indonesia
Kasus ini menjadi perhatian serius dan memicu kekhawatiran terkait keselamatan dan kesehatan pekerja serta masyarakat sekitar. Investigasi lebih lanjut dan upaya penanggulangan yang komprehensif sangat diperlukan untuk memastikan keamanan lingkungan dan mencegah dampak negatif yang lebih luas.
