Cirebon, Jawa Barat – Suasana meriah dan penuh makna menyelimuti perayaan Tahun Baru Imlek 2576 di Vihara Dewi Welas Asih, Cirebon. Tradisi unik penyalaan ratusan lilin merah menjadi daya tarik utama perayaan tersebut. Lebih dari 150 lilin, dengan ukuran beragam mulai dari 20 hingga 1.000 kati (1 kati = 625 gram), tersusun rapi di halaman vihara. Lilin-lilin ini, yang harganya bervariasi dari Rp 450 ribu hingga Rp 26 juta, dinyalakan langsung oleh pemiliknya masing-masing.
"Lilin-lilin ini melambangkan penerangan dan harapan, sebagai wujud syukur dan doa untuk tahun yang baru," jelas Suhendra, pengurus Vihara Dewi Welas Asih, Selasa (28/1). Nama pemilik tertera di setiap lilin, menambah sentuhan personal pada tradisi ini. Durasi nyala lilin pun beragam, mulai dari empat hingga lima hari untuk lilin terkecil, hingga lima bulan untuk lilin berukuran 1.000 kati.
Tak hanya tradisi lilin, perayaan Imlek di vihara ini juga dimeriahkan dengan berbagai hiburan, seperti karaoke, pertunjukan barongsai dan liong, serta pesta kembang api. "Kami ingin menciptakan suasana yang meriah namun tetap sarat makna, sebagai refleksi dan harapan untuk tahun mendatang," tambah Suhendra.
Pj. Sekda Kota Cirebon, Iing Daiman, turut mengapresiasi perayaan Imlek di Vihara Dewi Welas Asih. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan momen ini sebagai penguat persatuan dan kebersamaan. "Semangat kebersamaan dalam perayaan Imlek harus menjadi contoh dalam menjaga keharmonisan warga Cirebon yang dikenal dengan keberagaman budayanya," ujar Iing. Menurutnya, toleransi dan gotong royong menjadi kunci utama kerukunan di Kota Cirebon, yang selama ini dikenal dengan harmoni antarumat beragama.
