Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan dua kali erupsi pada hari Sabtu (26/10). Letusan pertama terjadi pada pukul 13.05 WIB, menyemburkan abu vulkanik setinggi 800 meter dari puncak. Letusan kedua terjadi pada pukul 17.10 WIB, dengan kolom abu yang lebih tinggi, mencapai 1.000 meter dari puncak atau setara dengan 3.891 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang terlihat condong ke arah barat laut pada erupsi kedua. Suara dentuman keras juga terdengar oleh warga di Kabupaten Agam yang merasakan getaran letusan. "Bunyi dentuman keras terdengar. Kami sedang di sawah dan abu vulkanik terlihat jelas membumbung tinggi," ujar Yudi, seorang warga setempat.
Berdasarkan data Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, erupsi kedua terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 4,7 milimeter dan durasi 1 menit 30 detik. Saat ini, status Gunung Marapi berada pada level II atau waspada.
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung dilarang memasuki wilayah radius tiga kilometer dari pusat aktivitas atau kawah verbeck. Warga yang bermukim di sekitar lembah atau aliran bantaran sungai yang berhulu di puncak gunung juga diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama saat musim hujan.
