Hasil survei terbaru mengenai Pilkada Jakarta 2024 dari dua lembaga survei terkemuka, LSI dan Poltracking, menunjukkan hasil yang berbeda.
LSI, yang melakukan survei pada 10-17 Oktober 2024, menempatkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) di posisi teratas dengan elektabilitas 41,6%. Pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) berada di posisi kedua dengan 37,4%, sementara Dharma Pongrekun-Kun Wardana berada di posisi ketiga dengan 6,6%.
Namun, hasil survei Poltracking, yang dilakukan pada 10-16 Oktober 2024, menunjukkan hasil yang berbeda. Menurut Poltracking, RIDO unggul dengan elektabilitas 51,6%, diikuti Pram-Doel dengan 36,4% dan Dharma-Kun dengan 3,9%.
Perbedaan hasil survei ini menarik perhatian. LSI mencatat bahwa Rano Karno, calon wakil gubernur dari pasangan Pram-Doel, mendapat penilaian positif dari 67,1% responden. Hal ini menunjukkan bahwa calon wakil gubernur memiliki peran penting dalam mempengaruhi pilihan pemilih.
Survei LSI juga menunjukkan bahwa pemilih pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024 cenderung mendukung Pram-Doel di Pilkada Jakarta. Sebanyak 41,1% pemilih Anies-Muhaimin memilih Pram-Doel, sementara 31,7% memilih RIDO dan 7,6% memilih Dharma-Kun.
Sementara itu, pemilih pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres cenderung mendukung RIDO di Pilkada Jakarta dengan persentase 45,1%. Pemilih Prabowo-Gibran yang mendukung Pram-Doel mencapai 38,4%, dan 7,7% memilih Dharma-Kun.
Pemilih pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres mayoritas memilih Pram-Doel (64,5%), diikuti RIDO (25,6%) dan Dharma-Kun (1,1%).
Survei Poltracking, yang melibatkan 2000 responden, menunjukkan bahwa Ridwan Kamil memiliki elektabilitas tertinggi di antara calon gubernur dengan angka 54,8%. Pramono Anung berada di posisi kedua dengan 32,9%, dan Dharma Pongrekun di posisi ketiga dengan 4,1%.
Dari sisi elektabilitas calon wakil gubernur, Poltracking menempatkan Rano Karno di posisi teratas dengan 49%, disusul Suswono dengan 33,7% dan Kun Wardana dengan 4,2%.
Kedua lembaga survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error yang berbeda. LSI menggunakan sampel 1200 orang dengan margin of error +/- 2,9%, sedangkan Poltracking menggunakan sampel 2000 orang dengan margin of error +/- 2,2%.
Hasil survei ini menunjukkan bahwa persaingan di Pilkada Jakarta 2024 sangat ketat. Kedua pasangan calon memiliki peluang untuk memenangkan pertarungan, dan hasil akhir akan ditentukan oleh strategi kampanye dan preferensi pemilih.
