Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali membuka status internasional tiga bandara di Indonesia. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang, Bandara H.A.S. Hanandjoeddin Bangka Belitung, dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang kini kembali melayani penerbangan internasional setelah sempat dicabut selama pandemi Covid-19.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan keputusan ini didasari peningkatan signifikan lalu lintas penumpang yang melampaui angka sebelum pandemi. "Peningkatan trafik penumpang menjadi pertimbangan utama," ujar Menhub dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (8/5/2025). Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pembukaan status internasional ini juga merupakan strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan sektor keagamaan di daerah-daerah tersebut.

Status internasional ketiga bandara ini diberikan selama dua tahun, dengan evaluasi berkala untuk mengukur dampaknya terhadap perekonomian dan pariwisata lokal. Kemenhub berencana membuka kembali status internasional di bandara-bandara lain secara bertahap, bukan secara serentak. "Kita berharap dibukanya akses internasional ini akan meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara," tambah Menhub.
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, telah melakukan inspeksi mendadak di Bandara SMB II Palembang untuk memastikan kesiapan bandara dalam melayani penerbangan internasional. Ia bahkan telah berkomunikasi langsung dengan Rusdi Kirana, pendiri Lion Air Group, yang menyatakan kesiapannya untuk melayani rute internasional dari Palembang, misalnya ke Malaysia atau Singapura. Deru juga menekankan pentingnya pemisahan layanan domestik dan internasional, serta pengaktifan kembali alat X-Ray.
Sementara itu, Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, menyambut positif keputusan ini dan berharap dapat mendongkrak perekonomian dan pariwisata daerah, khususnya di Belitung. Ia menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi untuk mendukung pengembangan infrastruktur bandara dan promosi pariwisata. "Kami optimistis Bandara HAS Hanandjoeddin akan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tutupnya. Dengan dibukanya kembali akses internasional ini, diharapkan ketiga bandara tersebut dapat menjadi pintu gerbang bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di daerahnya masing-masing.