Jakarta – Mulai 1 Oktober 2025, pemerintah Indonesia akan menerapkan secara penuh sistem digital terintegrasi bernama All Indonesia di seluruh bandara, pelabuhan internasional, dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Sistem ini bertujuan untuk mempermudah proses kedatangan bagi penumpang dan awak transportasi yang memasuki wilayah Indonesia.
Menurut Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Humas Kanwil Bea Cukai Aceh, Muparrih, penerapan All Indonesia akan mencakup seluruh pintu masuk internasional, termasuk Bandara Sultan Iskandar Muda di Aceh Besar.
All Indonesia merupakan platform hasil kolaborasi antara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Kesehatan, dan Badan Karantina Indonesia. Melalui aplikasi ini, baik WNI maupun WNA dapat mengisi kartu kedatangan elektronik (E-CD) secara daring sebelum tiba di Indonesia.
Sistem ini telah melalui uji coba sejak 24 Juli 2025 di beberapa bandara internasional seperti Soekarno-Hatta, Juanda, dan Ngurah Rai, khususnya untuk penerbangan internasional Garuda Indonesia. Sejak 1 September 2025, penggunaan All Indonesia diwajibkan di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Juanda, Bandara Ngurah Rai, serta beberapa pelabuhan internasional di Batam.
Aplikasi All Indonesia dapat diunduh melalui Play Store dan App Store, atau diakses melalui situs resmi allindonesia.imigrasi.go.id. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap situs palsu yang mengatasnamakan All Indonesia untuk melakukan penipuan.
Transformasi digital ini diharapkan dapat mempercepat proses kedatangan penumpang, meningkatkan transparansi, dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat serta wisatawan mancanegara. Dengan integrasi lintas instansi melalui All Indonesia, layanan di pintu masuk negara diharapkan menjadi lebih efisien, aman, dan terpercaya.
