Proyek Tanggul Laut Raksasa Pantura: APBN Tak Cukup, Investasi Dibuka Lebar

Jakarta – Pembangunan tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) di pesisir utara Jawa (Pantura) membutuhkan dana sangat besar, sehingga tidak mungkin hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan

Agus sujarwo

Proyek Tanggul Laut Raksasa Pantura: APBN Tak Cukup, Investasi Dibuka Lebar

Jakarta – Pembangunan tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) di pesisir utara Jawa (Pantura) membutuhkan dana sangat besar, sehingga tidak mungkin hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Skema pembiayaannya harus kredibel, karena ini besar sekali. Kita tidak mungkin mengandalkan APBN. Fiskal kita selalu ada batas dan ada prioritas yang harus dipenuhi," ujar AHY kepada wartawan di Jakarta Timur, seperti dikutip Lahatsatu pada Sabtu.

Proyek Tanggul Laut Raksasa Pantura: APBN Tak Cukup, Investasi Dibuka Lebar
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Proyek ini dinilai krusial mengingat ancaman penurunan muka tanah dan banjir rob yang semakin mengkhawatirkan di sepanjang jalur Pantura yang meliputi lima provinsi. AHY menekankan pentingnya melindungi masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut, serta kawasan industri strategis dan kawasan ekonomi khusus.

"Jumlahnya banyak saudara-saudara kita yang tinggal di pantai utara. Belum lagi berbicara banyak kawasan industri strategis dan kawasan ekonomi khusus yang juga harus dilindungi," jelasnya.

Presiden Prabowo Subianto pun mengambil langkah cepat dan strategis, termasuk dengan membentuk badan otorita pengelola Pantura, sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menangani isu ini.

Estimasi biaya pembangunan Giant Sea Wall mencapai US$ 80 miliar atau sekitar Rp 1.300 triliun, dengan perkiraan waktu pengerjaan antara 15 hingga 20 tahun. Oleh karena itu, AHY mengajak pihak swasta dan investor asing untuk berinvestasi dalam proyek strategis ini. Pemerintah terus menjalin komunikasi dan menjajaki peluang investasi dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri.

"Kita sedang berkomunikasi dengan berbagai pihak dalam dan luar negeri untuk menarik investasi yang juga kredibel," kata AHY.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga menyinggung rencana pembangunan tanggul laut raksasa ini dalam pidatonya di Sidang Umum PBB. Ia menjelaskan bahwa proyek ini diinisiasi sebagai respons terhadap perubahan iklim global yang menyebabkan kenaikan permukaan air laut.

"Untuk ini, kami terpaksa membangun giant sea wall sepanjang 480 kilometer. Mungkin akan memakan waktu 20 tahun, tetapi kami tidak punya pilihan. Kami harus mulai sekarang," tegas Presiden Prabowo.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1