Jakarta – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus memacu upaya penanggulangan kemiskinan di seluruh pelosok negeri. Dalam rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Prabowo menegaskan komitmennya untuk memutus rantai kemiskinan melalui dua pendekatan utama: pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Sekretariat Kabinet melalui akun Instagram resminya mengumumkan bahwa Presiden Prabowo menginstruksikan agar strategi pemutusan mata rantai kemiskinan dijalankan secara konkret dan terukur, dengan melibatkan seluruh sektor pendidikan dan dunia kerja.

Salah satu fokus utama adalah penguatan pendidikan vokasi. Pemerintah berupaya memastikan lulusan pendidikan nasional memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri. Peningkatan kapasitas pendidikan vokasi secara menyeluruh menjadi prioritas agar selaras dengan kebutuhan industri dan pasar tenaga kerja.
"Pemerintah akan memperbanyak program pelatihan vokasi yang melibatkan balai-balai pelatihan kerja milik pemerintah maupun swasta," demikian pernyataan Sekretariat Kabinet.
Selain pendidikan vokasi, Presiden Prabowo juga menugaskan jajarannya untuk merancang konsep sekolah terintegrasi di setiap kecamatan. Model ini diharapkan menjadi pusat pendidikan holistik yang memadukan jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK dalam satu kawasan dengan fasilitas lengkap, termasuk laboratorium sains, bengkel vokasional, serta sarana seni dan olahraga. Langkah ini diharapkan dapat memberikan akses pendidikan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat dan meningkatkan daya saing bangsa.




