Jambi – Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel berkolaborasi dengan warga Kelurahan Kasang, Jambi, dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Melalui program Kampung Iklim (ProKlim) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pertamina membangun sistem ketahanan pangan terintegrasi di wilayah yang rawan banjir. Program yang telah berjalan dua tahun ini menjadi solusi bagi masyarakat Kelurahan Kasang yang bermukim di bantaran Sungai Batanghari.
Banjir tahunan yang kerap melanda kawasan tersebut mengancam pemukiman, infrastruktur, dan lahan pertanian, sehingga ketahanan pangan menjadi isu krusial. Sebagai respons, Pertamina menerapkan sistem pertanian inovatif. Budidaya hidroponik dipilih untuk mengatasi keterbatasan lahan dan genangan air. Pengelolaan sawah yang adaptif terhadap curah hujan tinggi juga diterapkan, diimbangi dengan penanaman palawija seperti jagung dan ubi untuk ketahanan pangan jangka pendek. Sistem bioflok jaring apung untuk budidaya ikan pun diimplementasikan, tetap produktif meskipun air tergenang.

Lurah Kasang, Novri Indra, menyampaikan apresiasinya atas program ini. Ia menilai inisiatif Pertamina telah terbukti efektif mencegah gagal panen dan kerugian pascabanjir. "Kami optimis, Kelurahan Kasang dapat menjadi contoh kelurahan tangguh iklim dan mandiri pangan di Kota Jambi," ujarnya.
Agung Surendro, FT Manager Jambi, menjelaskan program ini sebagai bentuk nyata adaptasi terhadap risiko iklim. "Pertamina berperan sebagai penyedia energi dan mitra strategis dalam pembangunan masyarakat. Ketahanan pangan lokal adalah kunci komunitas yang tangguh menghadapi perubahan iklim," tegasnya.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menambahkan bahwa pendekatan kolaboratif dan berbasis masyarakat ini selaras dengan upaya nasional penurunan emisi karbon dan pembangunan berkelanjutan. "Pertamina mendukung penuh partisipasi Kelurahan Kasang dalam ProKlim karena potensinya dalam penguatan ketahanan pangan dan pengelolaan lingkungan," katanya. Inisiatif ini juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 2 (Tanpa Kelaparan), Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim), dan Tujuan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).