Jakarta, Lahatsatu.com – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menggelar lelang besar-besaran untuk 75 wilayah kerja (WK) minyak dan gas (migas) sekaligus pada tahun ini. Langkah ini diambil sebagai upaya agresif untuk mencapai target ambisius peningkatan produksi migas nasional hingga 900 ribu barel per hari (bph) pada tahun 2029.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menjelaskan bahwa strategi lelang serentak ini berbeda dari pendekatan bertahap yang selama ini diterapkan. Menurutnya, percepatan proses lelang ini krusial untuk memastikan target produksi 2029 dapat tercapai.
"Kita harapkan pada tahun 2029, tingkat produksi sudah mencapai sekitar 900 ribu barel. Jika dilakukan bertahap, target peningkatan lifting (produksi) akan sulit tercapai. Jadi, kita akan tawarkan 75 WK sekaligus, seperti di toko. Kita pajang semuanya," ujar Yuliot.
Lebih lanjut, Yuliot menjelaskan bahwa badan usaha yang berminat dapat memilih blok yang diinginkan. Jika ada beberapa badan usaha yang tertarik pada blok yang sama, maka akan dilakukan proses kompetisi. Dengan perubahan pola ini, pemerintah berharap dapat menarik minat investor lebih banyak ke sektor migas.
Proses lelang ditargetkan akan dimulai paling lambat pada bulan Oktober 2025. Pemerintah berencana untuk menerapkan skema penawaran sekaligus ini pada lelang blok migas berikutnya, dengan harapan dapat mempercepat pengembangan sektor migas dan meningkatkan produksi nasional.
