Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memblokir rekening Adrian Asharyanto Gunadi, mantan CEO PT Investree Radika Jaya atau Investree. Langkah ini diambil setelah OJK mencabut izin usaha perusahaan teknologi finansial (fintech) Investree yang mengalami gagal bayar.
Adrian Gunadi merupakan sosok di balik fintech P2P Lending Investree. Ia mendirikan Investree bersama Amir Amiruddin pada 2015, menjadi salah satu platform pinjaman online yang awal-awal beroperasi di Indonesia.
OJK mencabut izin Investree setelah fintech ini gagal memenuhi kewajibannya kepada para lender sejak tahun lalu. Sejak Mei 2023, para lender mengeluhkan dana yang belum kembali dari platform Investree.
Lima bulan kemudian, Oktober 2023, Adrian Gunadi yang saat itu menjabat CEO menyatakan induk usaha Investree Singapore Pte Ltd mendapatkan pendanaan seri D melalui pendirian joint venture di Doha, Qatar.
Namun, pada Januari 2024, OJK memberikan sanksi administratif kepada Investree karena melanggar ketentuan yang berlaku. Pada bulan yang sama, Adrian mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO Investree.
Saat ini, ada lima gugatan dari para lender kepada Investree. Tiga di antaranya menyatakan kerugian dari sisi nilai pendanaan, imbal hasil, dan bunga berjalan total Rp 5,3 miliar.
Profil Adrian Gunadi
Adrian merupakan akuntan lulusan Universitas Indonesia tahun 1999. Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Rotterdam School of Management Erasmus University, Belanda dan meraih gelar Master of Business Administration (M.B.A.), Finance and Financial Management Services di tahun 2003.
Berdasarkan profil LinkedIn-nya, Adrian memulai karier perbankan sebagai Cash & Trade Product Manager di Citi Bank sejak 1998. Setelah mendapatkan gelar master, dia berkarier di Standard Chartered Bank, Dubai, Uni Emirat Arab (UAE) sebagai Product Structuring hingga 2007.
Adrian melanjutkan karier perbankan di Indonesia di PermataBank sebagai Head of Shariah Banking pada 2007-2009. Kemudian beralih ke Bank Muamalat Indonesia dengan menjadi Managing Director, Retail Banking, pada 2009-2015. Usai itu ia kemudian menjadi salah satu pendiri (Co-Founder) PT Investree Radhika Jaya pada 2015.