Jakarta, Lahatsatu.com – Pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai menunjukkan perkembangan signifikan. Hingga saat ini, progres konstruksi telah mencapai 74,37% dan ditargetkan dapat beroperasi penuh pada tahun 2026.
Ari Asmoko, Direktur Operasi I Waskita Karya, kontraktor utama proyek ini, menjelaskan bahwa saat ini fokus pekerjaan adalah pada struktur atas dan pemasangan jalur rel kereta. Pihaknya optimis dapat menyelesaikan proyek sesuai jadwal.
"Pekerjaan di Stasiun Rawamangun sudah memasuki tahap finishing. Sementara itu, di Stasiun Pramuka BPKP dan Matraman tengah dilakukan pekerjaan arsitektur. Di Stasiun Pasar Pramuka, kami sedang memasang PCI girder, dan di Stasiun Manggarai fokus pada pengerjaan struktur atas," ungkap Ari dalam keterangan resminya.
Proyek LRT Jakarta Fase 1B ini didanai melalui Penyertaan Modal Daerah (PMD) kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dari APBD DKI Jakarta dengan total anggaran mencapai Rp 4,1 triliun. Kehadiran LRT ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum, sekaligus mengurangi kemacetan di ibu kota.
"LRT Jakarta Fase 1B akan menyempurnakan integrasi transportasi di Stasiun Manggarai. Masyarakat akan memiliki lebih banyak pilihan moda transportasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka," tambah Ari.
Selain LRT Jakarta, Waskita Karya juga tengah mengerjakan proyek pembangunan Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) India di kawasan Kuningan, Jakarta. Proyek senilai Rp 334,2 miliar ini telah mencapai progres 50,57% dan ditargetkan selesai pada awal tahun 2026.
"Progres pengerjaan Gedung Kedubes India lebih cepat dari target. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan bangunan seluas 25 ribu meter persegi ini tepat waktu dan sesuai standar mutu," pungkas Ari. Kantor Kedubes India nantinya akan terdiri dari tiga bagian bangunan, yaitu tempat tinggal, perkantoran, dan ruang serba guna. Saat ini, Waskita Karya tengah fokus pada pengerjaan arsitektur setelah menyelesaikan pekerjaan struktur.
