Jakarta РHubungan Indonesia dan Vietnam memasuki babak baru. Presiden Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (PKV) T̫ L̢m menyepakati peningkatan hubungan bilateral menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif. Kesepakatan monumental ini diumumkan Senin (10/3) di Istana Merdeka, bertepatan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Tak hanya simbolis, kerja sama ini ditandai komitmen konkret untuk mencapai nilai perdagangan bilateral US$ 18 miliar atau sekitar Rp 294,6 triliun hingga 2028. Prabowo menegaskan, kerja sama ekonomi menjadi prioritas utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara. "Kami yakin ini akan membawa kemakmuran bagi kedua rakyat kita," ujarnya.
Ketiga dokumen kerja sama yang ditandatangani menjadi bukti nyata komitmen tersebut. Selain itu, Indonesia membuka lebar pintu bagi investasi Vietnam, khususnya di sektor otomotif, pertanian, dan ketahanan pangan. Prabowo optimistis, kerja sama ini tak hanya menguntungkan Indonesia dan Vietnam, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan global. "Ini akan membantu kedua negara meningkatkan ketahanan pangan, dan kita bahkan bisa menjadi penyumbang bagi pangan dunia," tambahnya.
Kerja sama ekonomi bilateral tak hanya terpaku pada perdagangan dan investasi. Sektor perikanan, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan industri teknologi tinggi juga menjadi fokus utama. Kemitraan strategis ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi kedua negara.
