Paris, 12 Februari – Google menyatakan komitmennya membantu pemerintah Indonesia menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi anak-anak. Hal ini disampaikan Wakil Presiden Kebijakan Publik YouTube, Leslie Miller, saat bertemu Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Meutya Hafid di kantor pusat Google, Paris, Senin (10/2).
Indonesia, sebagai pasar utama YouTube, mendapat perhatian khusus dari Google. Miller menegaskan kesiapan perusahaan untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam melindungi anak-anak dari konten berbahaya di platform mereka. "Kami siap bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk memastikan platform kami lebih aman bagi semua pengguna, terutama anak-anak," ujar Miller dalam siaran pers Kominfo.

Meutya Hafid menekankan perlunya regulasi yang lebih ketat untuk membendung maraknya konten negatif seperti pornografi anak dan perjudian online. Kerja sama dengan perusahaan teknologi global seperti Google, menurutnya, sangat krusial dalam mewujudkan lingkungan digital yang ramah anak. "Kami mengharapkan kerja sama dari Google untuk memastikan lingkungan online yang lebih aman bagi anak-anak Indonesia," tegas Meutya.
Langkah ini dipicu oleh peningkatan kasus pornografi anak dan perjudian online di Indonesia. Data dari National Center for Missing and Exploited Children menempatkan Indonesia di empat besar negara dengan kasus pornografi anak tertinggi dunia. Sementara itu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat angka mengejutkan: sekitar 80.000 anak di bawah 10 tahun terlibat dalam perjudian online, atau sekitar 2% dari total pemain judi online di Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan teknologi raksasa seperti Google diharapkan mampu memberikan solusi efektif untuk mengatasi permasalahan serius ini.