Fintech: Mesin Penggerak Ekonomi Indonesia

Jakarta, 18 Februari 2025 – CEO DANA, Vince Iswara, meyakini fintech sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam Indonesia and Data Economic Conference (IDE) 2025

Redaksi

Fintech: Mesin Penggerak Ekonomi Indonesia

Jakarta, 18 Februari 2025 – CEO DANA, Vince Iswara, meyakini fintech sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam Indonesia and Data Economic Conference (IDE) 2025 di Jakarta, ia memaparkan bagaimana fitur-fitur dalam aplikasi fintech seperti DANA mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pada akhirnya, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Iswara menekankan peran fintech dalam edukasi dan literasi keuangan. Fitur budgeting, misalnya, membantu pengguna mengatur pemasukan dan pengeluaran, mendorong kebiasaan menabung, dan membuka peluang investasi. Data transaksi yang terhimpun pun dimanfaatkan untuk memberikan layanan keuangan yang lebih personal dan terukur.

Fintech: Mesin Penggerak Ekonomi Indonesia
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

"Keberadaan layanan keuangan digital ini penting, bukan hanya dari sisi akses, tetapi juga edukasi dan literasi," ujar Iswara. Data transaksi memungkinkan fintech memberikan akses kredit yang sesuai kemampuan pengguna. "Pengguna bisa mendapatkan pinjaman sesuai dengan kemampuannya," tambahnya. Layanan asuransi pun menjadi lebih mudah diakses berkat teknologi ini.

Lebih lanjut, Iswara menjelaskan, "Jadi dengan data, kita bisa menjadikan layanan keuangan lebih baik dan terpersonalisasi sehingga masyarakat menjadi lebih teratur dalam mengelola keuangannya." Pengelolaan keuangan yang lebih baik diharapkan meningkatkan kesejahteraan dan konsumsi masyarakat, yang pada akhirnya menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi.

Data internal DANA menunjukkan 36% penggunanya sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan perbankan. Hal ini menunjukkan kontribusi signifikan fintech dalam meningkatkan inklusi keuangan. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022 juga mencatat 60% transaksi keuangan digital dilakukan melalui dompet digital. Iswara menambahkan, "Layanan keuangan digital mengalami kemajuan pesat sejak lima tahun terakhir, terutama sejak pemerintah meluncurkan QRIS."

DANA sendiri mengolah sekitar 4 Petabyte data per hari. Dengan memanfaatkan teknologi machine learning dan kecerdasan buatan (AI), perusahaan mampu mengelola data tersebut untuk memberikan layanan yang lebih baik dan personal. "Data sering dibilang ‘the new oil’, sehingga penting untuk memastikan data bisa dipakai dengan baik dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tegas Iswara.

Namun, Iswara juga menekankan pentingnya keamanan data dan privasi pengguna. DANA menerapkan berbagai langkah untuk mencegah kebocoran data dan memastikan tidak ada bias dalam pengolahan data, salah satunya melalui fitur Smart Friction untuk mendeteksi transaksi mencurigakan.

IDE 2025 sendiri merupakan forum diskusi yang membahas berbagai isu strategis, termasuk pangan, industri, digital, keuangan, dan energi, menghadirkan pembicara dari kalangan pejabat publik, pemimpin bisnis, dan tokoh internasional.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1