Jakarta, 15 Januari 2024 – Ketua DPD RI, Sultan B Najamuddin, mengusulkan pemanfaatan dana zakat untuk mendukung program makan bergizi gratis. Menurutnya, anggaran negara yang telah dialokasikan sebesar Rp 71 triliun untuk tahun 2025, menurut Menko Pangan Zulkifli Hasan, hanya cukup hingga Juni mendatang, belum tentu cukup untuk menjangkau seluruh sasaran. Oleh karena itu, ia melihat potensi besar dari dana zakat untuk menutupi kekurangan tersebut.
"Masyarakat Indonesia dikenal dermawan dan memiliki jiwa gotong royong. Mengapa kita tidak memanfaatkan potensi ini melalui dana zakat untuk program yang sangat penting ini?" ujar Sultan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa kemarin.
Usulan ini muncul sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program makan bergizi gratis. Sultan berharap, dengan melibatkan dana zakat, program tersebut dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat.
Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) telah menetapkan anggaran Rp 71 triliun untuk program tersebut sepanjang tahun 2025. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa dana tersebut akan didistribusikan dalam tiga tahap, menargetkan 3 juta penerima pada Januari-April, 6 juta penerima pada April-Agustus, dan 15-17,5 juta penerima pada Agustus-Desember. Namun, pernyataan Menko Pangan yang menyebut anggaran hanya cukup hingga Juni menimbulkan kekhawatiran akan keberlanjutan program tersebut.
Usulan pemanfaatan dana zakat ini pun menjadi sorotan, mengingat pentingnya program makan bergizi gratis dalam upaya peningkatan gizi masyarakat Indonesia. Diskusi lebih lanjut mengenai mekanisme dan implementasi usulan ini tentu diperlukan untuk memastikan efektivitas dan transparansi pengelolaan dana zakat.
