Jakarta, Lahatsatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) memilih untuk tidak memberikan komentar langsung terkait penurunan signifikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi pada perdagangan Jumat (17/10/2025). IHSG mengalami penurunan tajam, mencapai 2,57% dan berakhir di level 7.915,66.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengarahkan pertanyaan mengenai dinamika pasar kepada para analis. "Kalau pergerakan pasar silakan tanya ke analis," ujarnya singkat di Gedung BEI.

Meskipun demikian, Jeffrey tetap optimistis bahwa IHSG memiliki potensi untuk kembali menguat seiring dengan pergerakan pasar. Ia juga meyakini bahwa Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) dapat ditingkatkan melalui berbagai inisiatif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pasar modal atau self-regulatory organization (SRO).
"Kami akan terus berupaya menyampaikan literasi tentang pasar modal kepada publik seluas-luasnya, agar potensi pertumbuhan pasar modal dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya masyarakat Indonesia," tambahnya.
Di sisi lain, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengungkapkan kekecewaannya atas pelemahan IHSG, terutama mengingat pertumbuhan jumlah investor yang signifikan. Hingga saat ini, total investor telah mencapai hampir 19 juta SID, dengan 8 juta di antaranya merupakan investor saham.
Iman menyampaikan hal ini dalam acara Opening Ceremony dan Seminar Utama Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025. Ia berharap agar IHSG dapat kembali menguat setelah acara CMSE tersebut. "Sayangnya hari ini indeksnya merah, mudah-mudahan habis acara ini hijau lagi," harap Iman.
Berdasarkan data perdagangan, sebanyak 598 saham mengalami penurunan, 116 saham menguat, dan 94 saham stagnan. Volume transaksi mencapai 39,95 miliar saham dengan nilai sebesar Rp 27.964 triliun dan frekuensi transaksi mencapai 2.676.483 kali.
Secara keseluruhan, dalam sepekan terakhir IHSG tercatat melemah 1,41%. Namun, secara bulanan indeks masih menunjukkan penguatan sebesar 0,31%. Sementara itu, dalam periode 6 bulan terakhir, IHSG mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 28,65%, dan secara year to date menguat 13,72%.