GoTo Unggul Tipis atas Grab: GoPay Jadi Kunci Keberhasilan

Raksasa teknologi Indonesia, GoTo (Gojek Tokopedia), mencatatkan nilai transaksi bruto (GTV) fantastis sebesar Rp 519,78 triliun sepanjang tahun 2024. Angka ini nyaris dua kali lipat

Redaksi

GoTo Unggul Tipis atas Grab: GoPay Jadi Kunci Keberhasilan

Raksasa teknologi Indonesia, GoTo (Gojek Tokopedia), mencatatkan nilai transaksi bruto (GTV) fantastis sebesar Rp 519,78 triliun sepanjang tahun 2024. Angka ini nyaris dua kali lipat dari GTV Grab yang mencapai US$ 18,4 miliar atau sekitar Rp 302,3 triliun (kurs Rp 16.430 per US$). Namun, perbandingan ini menyimpan kejutan.

Jika hanya melihat layanan transportasi online, pengiriman makanan, dan barang, Grab unggul dengan GTV Rp 310,13 triliun. Angka ini jauh di atas Gojek yang mencapai Rp 63,04 triliun. Perbedaan signifikan ini disebabkan cakupan operasional Grab yang meliputi delapan negara, sementara Gojek fokus di Indonesia. Gojek sendiri telah keluar dari pasar Vietnam pada kuartal pertama 2024.

GoTo Unggul Tipis atas Grab: GoPay Jadi Kunci Keberhasilan
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

Keunggulan GoTo justru terletak pada sektor teknologi finansial, GoTo Financial. Layanan ini, yang meliputi GoPay, menjadi kunci keberhasilan GoTo dalam mencetak GTV yang tinggi. Pada kuartal IV 2024, GoTo Financial bahkan mencatatkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang disesuaikan positif untuk pertama kalinya, yaitu Rp 14 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan volume transaksi GoPay, pertumbuhan pinjaman, dan efisiensi biaya.

Pendapatan kotor GoTo Financial melonjak 95% baik secara kuartalan maupun tahunan, mencapai Rp 1,2 triliun dan Rp 3,7 triliun. Pertumbuhan pendapatan kredit pun sangat signifikan, mencapai 203% pada kuartal IV dan 372% untuk setahun penuh. Jumlah pokok kredit konsumen bahkan naik 172% menjadi Rp 5,2 triliun pada periode Oktober-Desember 2024.

Proyeksi untuk 2025 pun optimistis. Pertumbuhan pengguna GoPay dan peningkatan jumlah pinjaman yang ditargetkan melampaui Rp 8 triliun diprediksi akan semakin meningkatkan EBITDA GoTo Financial.

Meskipun GoTo unggul dalam GTV, Grab mencatatkan pendapatan yang lebih tinggi. Perlu diingat, Gojek melaporkan kerugian bersih yang membaik, sementara Grab juga mengalami kerugian bersih, meskipun telah menurun sebesar 68% dari US$ 485 juta menjadi US$ 158 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun. Kesimpulannya, pertarungan kedua raksasa ini menunjukkan strategi yang berbeda, dengan GoTo mengandalkan kekuatan GoTo Financial dan Grab yang fokus pada pendapatan dari layanan utamanya.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1