UMKM Indonesia Bidik Pasar Global Lewat Konseling Bisnis di TEI 2025

Kabupaten Tangerang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia untuk naik kelas dan merambah pasar ekspor. Salah satu upaya

Agus sujarwo

Kabupaten Tangerang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia untuk naik kelas dan merambah pasar ekspor. Salah satu upaya strategisnya adalah melalui Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 yang digelar di ICE BSD, Tangerang.

TEI bukan hanya sekadar ajang pameran, tetapi juga platform kolaborasi nyata antara eksportir Indonesia dengan pembeli potensial dari seluruh dunia. Hal ini diwujudkan melalui sesi business counseling atau konsultasi bisnis yang mempertemukan pelaku UMKM dengan perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri.

UMKM Indonesia Bidik Pasar Global Lewat Konseling Bisnis di TEI 2025
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Sebanyak 200 eksportir, termasuk pelaku UMKM, eksportir mapan, dan calon eksportir, berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mereka mendapatkan kesempatan berkonsultasi langsung dengan 47 perwakilan RI di luar negeri, yang terdiri dari Atase Perdagangan, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Konsul Dagang Hong Kong, serta Fungsi Ekonomi KBRI Tunis dan KBRI Islamabad.

"Indonesia memiliki potensi besar untuk mengisi pasar global. Namun, hal ini memerlukan kolaborasi yang kuat dan terarah," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Fajarini Puntodewi, saat membuka sesi konsultasi bisnis di TEI, Jumat (17/10/2025).

Fajarini menambahkan, sesi ini dirancang untuk memfasilitasi dialog, komunikasi, dan networking bagi para pengusaha dan eksportir. Informasi yang diperoleh diharapkan dapat memberikan wawasan berharga bagi mereka dalam memasarkan produknya ke pasar internasional.

Fahmi M Fauzi, seorang pengusaha kopi, mengaku sangat terbantu dengan sesi konsultasi ini. Ia berkonsultasi dengan Atdag Paris untuk mempromosikan produknya, Kopi Luwak Enzimatik, ke pasar Prancis. "Produk kami adalah kopi luwak tanpa melibatkan luwak secara langsung. Kami menggunakan enzim dan bakteri dari pencernaan luwak untuk menghasilkan cita rasa yang khas," jelas Fahmi. Ia menargetkan nilai transaksi sebesar US$ 380 ribu untuk ekspor 50 ton kopi ke Prancis.

Senada dengan Fahmi, Suci, pemilik Mannaws Potato Chips dari Bandung, juga merasakan manfaat besar dari kegiatan ini. Ia berencana melakukan ekspor perdana ke kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur, dimulai dari Singapura dan Jepang. "Dalam konsultasi bisnis, saya mendapatkan banyak informasi berharga dari Perwadag RI Singapura dan Tokyo. Saya jadi lebih memahami apa saja yang perlu disiapkan dan diperhatikan," ungkap Suci.

Atase Perdagangan KBRI London, Ayu Siti Maryam, menegaskan komitmennya untuk mendukung visi Kemendag dalam mendorong ekspor UMKM. Pihaknya memberikan bantuan komprehensif, mulai dari konsultasi persyaratan ekspor, identifikasi prospek pasar, hingga menghubungkan eksportir dengan buyer potensial di Inggris.

Sinergi Lintas Kementerian untuk Ekspor yang Berkelanjutan

Pada kesempatan yang sama, Kemendag melalui Ditjen PEN juga menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) tentang Penguatan Sinergi Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri dalam Rangka Mendukung Peningkatan Ekspor.

Kerja sama ini meliputi peningkatan keterampilan dan daya saing PMI, perluasan akses informasi peluang kerja dan ekspor, penguatan promosi produk dan jasa Indonesia melalui jejaring PMI di luar negeri, serta penguatan koordinasi dalam perlindungan, pemantauan, dan evaluasi program lintas sektor.

"Potensi jasa tenaga kerja Indonesia sangat besar dan harus dikembangkan secara terukur. Kami ingin PMI tidak hanya bekerja di luar negeri, tetapi juga belajar dan menjadi duta perdagangan Indonesia," jelas Busan dari KP2MI.

Menteri P2MI, Mukhtarudin, menambahkan bahwa kolaborasi dengan Kemendag akan memperluas peluang bagi PMI, sekaligus meningkatkan kualitas mereka. "Kami ingin PMI tidak hanya banyak secara jumlah, tetapi juga unggul secara kualitas," pungkasnya.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1