TikTok: Era Baru Belanja, Tak Lagi Impulsif

Pengguna TikTok di Indonesia kini lebih cerdas dalam berbelanja. Mereka tidak lagi tergiur oleh diskon tanpa pertimbangan matang. Sebuah riset terbaru menunjukkan bahwa 60% pengguna

Redaksi

TikTok: Era Baru Belanja, Tak Lagi Impulsif

Pengguna TikTok di Indonesia kini lebih cerdas dalam berbelanja. Mereka tidak lagi tergiur oleh diskon tanpa pertimbangan matang. Sebuah riset terbaru menunjukkan bahwa 60% pengguna TikTok aktif mencari konten untuk mendapatkan rekomendasi produk yang lebih baik sebelum memutuskan untuk membeli.

"Hampir 80% pengguna TikTok sudah mempersiapkan diri untuk berbelanja dan melakukan check out mulai dari beberapa hari hingga empat minggu sebelum Mega Sales," ungkap Sitaresti Astarini, Head of Business Marketing TikTok Indonesia.

TikTok: Era Baru Belanja, Tak Lagi Impulsif

TikTok membagi penggunanya menjadi empat kategori, yang membantu para pelaku usaha memahami target pasar mereka:

  • Pemburu Diskon: Tipe ini gemar membandingkan harga dan mencari penawaran terbaik. 77% dari mereka langsung membeli atau memasukkan produk ke wishlist saat menemukan diskon menarik.
  • Pencari Inspirasi: Mereka lebih tertarik dengan tren terbaru. Sebanyak 95% dari kategori ini melakukan riset lebih lanjut sebelum memutuskan untuk membeli.
  • Pembeli Praktis: Kategori ini menginginkan kemudahan berbelanja tanpa harus berpindah aplikasi. Mereka rela membayar lebih untuk ongkos kirim agar barang cepat sampai.
  • Pembeli Bertujuan: Tipe ini mencari brand yang sejalan dengan nilai pribadi mereka. 95% dari mereka berusaha menemukan produk yang menarik dan sesuai dengan nilai-nilai mereka di TikTok.

Periode Mega Sales di TikTok berlangsung di momen angka kembar di akhir tahun, seperti 10.10, 11.11, dan 12.12. Riset Kantar Profile bersama TikTok menunjukkan bahwa 90% pengguna TikTok berbelanja selama Mega Sales tahun 2023. Diperkirakan setengah dari pengguna TikTok di Indonesia akan kembali berbelanja pada Mega Sales tahun ini.

Pengguna TikTok menghabiskan rata-rata 1,6 kali lebih banyak uang dibandingkan pengguna e-commerce lainnya selama periode Mega Sales. Sektor ibu dan anak menjadi yang paling banyak mengeluarkan uang, 1,7 kali lebih besar dibanding platform e-commerce lain. Sektor makanan dan minuman menyusul dengan 1,6 kali lebih besar, kemudian fesyen dan aksesoris serta elektronik dan alat rumah tangga dengan 1,4 kali lebih besar.

"Mereka bahkan mengeluarkan lebih dari US$ 150 [setara Rp 2,3 juta] dalam Mega Sales tahun lalu," tambah Resti.

Tren belanja di TikTok menunjukkan bahwa platform ini telah menjadi platform yang penting bagi para pelaku usaha untuk menjangkau konsumen yang lebih cerdas dan terinformasi.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1