SeaMoney, perusahaan layanan keuangan digital milik Sea Group, terus menunjukkan pertumbuhan pesat. Pada kuartal II tahun ini, mereka menyalurkan pinjaman senilai US$ 3,5 miliar atau setara Rp 54,9 triliun (kurs Rp 15.677 per US$). Angka ini meningkat 39,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan ini didorong oleh popularitas layanan Spaylater dan Spinjam. Spaylater, layanan beli sekarang bayar kemudian (BNPL), menjadi yang paling banyak digunakan di Indonesia, berdasarkan survei Populix. Sebanyak 77% responden mengaku pernah menggunakan layanan ini.

"Spaylater menjadi layanan yang paling banyak digunakan di Indonesia," kata sumber dari Reputasi ID.
Meskipun demikian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerima 160 pengaduan terkait Spaylater selama Januari hingga Juli. Sebagian besar pengaduan terkait perilaku petugas penagihan. OJK telah meminta Spaylater untuk menindaklanjuti pengaduan konsumen dan memberikan pelatihan kepada petugas penagihan.
SeaMoney juga menyediakan layanan lain seperti Mari Bank di Indonesia, Singapura, dan Filipina, serta Seabank di Indonesia.
Secara keseluruhan, pendapatan SeaMoney, termasuk Shopeepay, Spaylater, dan Spinjam, naik 21,4% menjadi US$ 519,3 juta. EBITDA yang disesuaikan juga meningkat 20,2% menjadi US$ 164,7 juta.