Sandra Dewi Sebut Akan Larang Suami Berbisnis dengan BUMN Jika Tahu Lebih Awal

Selebritas Sandra Dewi memberikan kesaksian di persidangan kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah yang melibatkan suaminya, Harvey Moeis. Dalam kesaksiannya, Sandra mengaku tidak mengetahui

Redaksi

Sandra Dewi Sebut Akan Larang Suami Berbisnis dengan BUMN Jika Tahu Lebih Awal

Selebritas Sandra Dewi memberikan kesaksian di persidangan kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah yang melibatkan suaminya, Harvey Moeis. Dalam kesaksiannya, Sandra mengaku tidak mengetahui jika Harvey bekerja sama dengan PT Timah Tbk, perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang pertambangan timah.

"Kalau saat itu saya tahu bantuan kepada Pak Suparta terkait kerja sama dengan BUMN, saya akan larang dia karena sangat berisiko tinggi," ungkap Sandra di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (10/10).

Sandra Dewi Sebut Akan Larang Suami Berbisnis dengan BUMN Jika Tahu Lebih Awal
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

Sandra menjelaskan bahwa Harvey membantu rekannya, Direktur Utama PT Refined Bangka Tin (RBT) Suparta, dalam pengelolaan timah. Ia menegaskan bahwa Harvey bukanlah pengusaha timah, melainkan batu bara dan tidak memiliki usaha di Provinsi Bangka Belitung.

"Saya cuma tahu suami saya datang ke Pangkalpinang, Bangka Belitung, untuk membantu temannya, Pak Suparta," jelas Sandra.

Sandra juga menceritakan bahwa Harvey sempat bertanya soal Bangka Belitung kepadanya, mengingat Sandra berasal dari provinsi tersebut. Setelah itu, Harvey menyampaikan niat pergi ke Bangka Belitung untuk membantu Suparta. Namun, Sandra mengaku tidak mengetahui bahwa bantuan yang diberikan Harvey kepada Suparta merupakan kerja sama dengan PT Timah.

"Suami saya tidak cerita," ujar Sandra.

Terkait penyitaan 88 tas mewah milik Sandra oleh Kejaksaan Agung, Sandra menjelaskan bahwa tas-tas tersebut merupakan hasil endorsement atau iklan. Ia menegaskan bahwa Harvey tidak pernah membelikan dirinya tas mewah karena Sandra sudah mendapatkannya dari hasil endorsement.

"Suami saya tidak pernah membelikan saya tas mewah karena dia sudah tahu kalau saya sudah bisa mendapatkan tas-tas itu dari hasil endorsement," tegas Sandra.

Sandra mengaku mulai membuka jasa endorsement sejak 2012 dan telah bekerja sama dengan lebih dari 23 toko tas bermerek di Indonesia sejak 2014. Dalam kerja sama endorsement tersebut, Sandra mendapatkan imbalan berupa tas mewah dan uang.

"Ini sudah 10 tahun saya jalani," tutup Sandra.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1