Jakarta, Lahatsatu.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya dalam memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dengan memberikan contoh nyata. Ia menceritakan pengalamannya saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan), di mana ia tak segan menyingkirkan anggota keluarganya dari proyek-proyek di kementerian tersebut.
Prabowo mengungkapkan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk ketegasan dan komitmennya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktik KKN. Ia menyadari bahwa korupsi telah menjadi masalah laten di Indonesia dan membutuhkan tindakan nyata dari para pemimpin untuk memberantasnya.
"Saya harus memberi contoh. Itu tidak mudah, tetapi Anda harus melakukannya," ujar Prabowo dalam sebuah forum internasional, baru-baru ini.
Ia menceritakan, di awal masa jabatannya sebagai Menhan, dirinya telah memperingatkan para keponakannya yang bergelut di dunia bisnis untuk tidak mencoba bermain-main dengan kontrak-kontrak di Kementerian Pertahanan. Namun, peringatan tersebut tampaknya tidak sepenuhnya diindahkan.
Suatu ketika, seorang keponakannya datang menawarkan sebuah proyek terkait pertahanan. Tanpa ragu, Prabowo menolak tawaran tersebut dan meminta keponakannya untuk mencari bisnis lain di luar sektor pertahanan.
Kejadian serupa kembali terulang saat Prabowo mengadakan konferensi terkait proyek-proyek pertahanan. Ia mendapati beberapa anggota keluarganya terlibat dalam daftar proyek yang dilaporkan oleh bawahannya. Tanpa ragu, Prabowo langsung mengambil tindakan tegas dengan mencoret nama-nama keluarganya dari daftar tersebut.
Akibat tindakannya ini, Prabowo mengaku sempat dijauhi oleh para keponakannya selama beberapa waktu. Namun, ia meyakini bahwa langkah tersebut perlu diambil sebagai contoh bahwa praktik KKN tidak akan ditoleransi dalam pemerintahannya.
Komitmen Prabowo dalam memberantas korupsi ini diharapkan dapat menjadi angin segar bagi upaya reformasi birokrasi dan menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel.
