Prabowo Incar Pajak Rp 300 Triliun dari Pengusaha Nakal

Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana menambah pendapatan negara dengan mengincar pajak Rp 300 triliun dari berbagai sumber, termasuk dari para pengusaha nakal. Anggota Dewan Pakar

Redaksi

Prabowo Incar Pajak Rp 300 Triliun dari Pengusaha Nakal

Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana menambah pendapatan negara dengan mengincar pajak Rp 300 triliun dari berbagai sumber, termasuk dari para pengusaha nakal.

Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, mengungkapkan bahwa masih banyak penerimaan pajak yang belum terkumpul. "Kebetulan kita menemukan dari pajak-pajak yang tidak terkumpul dan sumber-sumber yang belum tergali," ujar Drajad dalam acara Lahatsatu Forum bertajuk Indonesia Future Policy Dialogue di Jakarta, Rabu (9/10).

Prabowo Incar Pajak Rp 300 Triliun dari Pengusaha Nakal
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

Drajad menjelaskan bahwa pajak-pajak yang belum terkumpul ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pada 2025. Rencananya, belanja negara di tahun tersebut mencapai Rp 3.600 triliun, namun kebutuhan sebenarnya mencapai Rp 3.900 triliun. "Jadi kurang Rp 300 triliun," tambah Drajad.

Sumber pajak yang akan diincar Prabowo meliputi kasus-kasus pajak yang sudah inkrah, manipulasi transfer pricing, serta pengusaha yang menunggak kewajiban pajak.

Selain rencana Prabowo terkait pajak, Lahatsatu juga mencatat beberapa berita penting lainnya:

  • Daftar Lengkap Kementerian dan Lembaga di Era Prabowo: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tengah menggodok nomenklatur kementerian dan lembaga yang akan ada di kabinet Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
  • Harga Saham Baru ISAT Berlaku Pekan Depan: Nilai nominal lama saham PT Indosat Tbk (ISAT) akan berakhir pada Jumat (11/10) setelah perusahaan melaksanakan pemecahan saham (stock split). Harga saham yang baru akan berlaku efektif pada Senin (14/10) di pasar reguler maupun pasar negosiasi.
  • Harga iPhone 16 di Malaysia: iPhone 16 belum masuk ke pasar Indonesia karena masih dalam proses sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Di Malaysia dan Singapura, iPhone 16 sudah resmi dijual dengan harga beragam, tergantung pada varian dan kapasitas penyimpanan.
  • Bankir BRI dan Mandiri Diangkat Jadi Direksi Baru BSI: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan persetujuan kepada PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) untuk mengangkat dua anggota direksi baru, yaitu Harry Gusti Utama sebagai Direktur Retail Banking dan Ari Rizaldi sebagai Direktur Treasury & International Banking. Keduanya sebelumnya berkarier sebagai bankir di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1