Jakarta – Bursa efek Indonesia kemarin diwarnai dua peristiwa penting: pergantian pucuk pimpinan di Bank Central Asia (BCA) dan penurunan harga saham sejumlah bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BCA pada 12 Maret resmi mengangkat Jahja Setiaatmadja sebagai Presiden Komisaris dan Hendra Lembong sebagai Direktur Utama. Jahja menggantikan Djonan Emir Setijoso, sementara Hendra meneruskan tongkat estafet kepemimpinan dari Jahja sendiri. RUPS juga menyetujui laporan keuangan 2024, pembagian dividen, dan penetapan gaji serta tunjangan direksi dan komisaris untuk tahun buku 2025. John Kosasih ditunjuk sebagai Wakil Presiden Direktur dan Hendra Tanumihardja sebagai Direktur. Pengalaman Hendra Lembong selama lebih dari 25 tahun di dunia perbankan, termasuk di CIMB Group, diharapkan mampu membawa BCA ke babak pertumbuhan baru.

Berbeda dengan kabar positif dari BCA, saham bank-bank BUMN justru mengalami tekanan. Penjualan saham oleh investor asing dipicu kekhawatiran terhadap kebijakan pemerintah, khususnya pembentukan superholding BUMN Danareksa dan rencana pendirian Koperasi Desa Merah Putih yang akan dibiayai kredit dari bank BUMN. Hal ini memicu spekulasi intervensi politik dan potensi penurunan kualitas aset perbankan.
Analis menilai saham bank BUMN rentan terhadap spekulasi jangka pendek. Kekhawatiran utama adalah penyaluran kredit ke Koperasi Desa Merah Putih yang berpotensi meningkatkan rasio kredit bermasalah (NPL) dan menurunkan profitabilitas bank. Mengingat NPL koperasi cenderung lebih tinggi dibanding sektor lain, beberapa sekuritas bahkan merekomendasikan bank swasta seperti BCA dan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) sebagai alternatif investasi yang lebih aman.
Di sisi lain, kualitas udara di sebagian besar kota besar Indonesia menunjukkan perbaikan. Hanya Pakisaji, Kabupaten Malang, yang mencatat Indeks Kualitas Udara (AQI) di atas ambang batas sehat untuk kelompok sensitif. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat, dengan beberapa analis merekomendasikan saham-saham seperti ASII, BBNI, dan BBCA.