Pasar koin meme terus memanas, dengan Pepe (PEPE) dan Shiba Inu (SHIB) menjadi pusat perhatian. Artikel ini, sebagaimana dilansir dari Cerita.co.id, akan membahas potensi keduanya untuk mencapai harga $1 per koin dan mengeksplorasi faktor-faktor yang memengaruhinya.
Shiba Inu, sejak debutnya pada 2020, telah berkembang dari sekadar koin meme menjadi ekosistem yang lebih kompleks. Keberhasilannya didukung oleh beberapa faktor, antara lain: infrastruktur kuat berupa ShibaSwap (platform pertukaran terdesentralisasi) dan Shibarium (blockchain lapisan kedua); inisiatif pembakaran token untuk meningkatkan kelangkaan; kemitraan strategis yang memperluas utilitas SHIB; dan komunitas yang besar dan aktif. Namun, tantangan utama Shiba Inu adalah total pasokan yang sangat tinggi (lebih dari 500 triliun token).
Pepe Coin, terinspirasi dari meme "Pepe the Frog," menjadi viral pada 2023. Namun, koin ini menghadapi beberapa kendala. Pasokan awal yang sangat besar menjadi hambatan utama untuk mencapai harga tinggi. Selain itu, Pepe belum membangun ekosistem atau utilitas nyata yang memberikan nilai jangka panjang, dan keberhasilannya sangat bergantung pada tren viral dan spekulasi, membuatnya rentan terhadap volatilitas. Komunitas Pepe juga lebih kecil dan kurang terorganisir dibandingkan Shiba Inu.
Kesimpulannya, baik Shiba Inu maupun Pepe menghadapi tantangan besar untuk mencapai harga $1. Shiba Inu memiliki potensi lebih besar karena ekosistem yang berkembang, komunitas yang solid, dan inisiatif pembakaran token. Pepe, di sisi lain, sangat bergantung pada tren sementara, dengan prospek pertumbuhan jangka panjang yang lebih terbatas. Investor harus berhati-hati dan melakukan riset mendalam sebelum berinvestasi di koin meme, mengingat risikonya yang tinggi. Investasikan hanya dana yang siap Anda rugikan.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id
