Pemerintah mengakui bahwa rencana pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur mengalami keterlambatan. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa mengungkapkan penyebabnya: belum rampungnya infrastruktur primer seperti perumahan dan kantor ASN.
"Sebenarnya rencananya sudah dimulai bulan Agustus, September, lalu Oktober. Tapi memang, ini ada keterlambatan," ujar Suharso saat ditemui di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat (4/10).

Selain infrastruktur utama, pemerintah juga tengah berupaya menyediakan fasilitas pendukung seperti rumah sakit, sekolah, dan layanan publik seperti jaringan internet.
Suharso mengakui belum mengetahui jadwal pasti pemindahan ASN ke IKN. Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah fokus menyelesaikan pembangunan perumahan dan kantor ASN untuk mengejar keterlambatan tersebut.
"Untuk mengejar keterlambatan itu, apakah pindah ASN memang mulai bulan ini atau bulan depan, tapi yang paling penting yang harus dipastikan adalah seluruh fasilitas untuk ASN yang pindah ke IKN," tegas Suharso.
Sementara itu, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan bahwa pemindahan ASN ke IKN akan dimulai sebelum Presiden Joko Widodo lengser. OIKN akan meresmikan beberapa infrastruktur yang rampung pada akhir pekan ini.
Plt Kepala OIKN Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi berencana memulai pemindahan ASN mulai bulan ini. Namun, Basuki belum dapat memastikan jadwal penerbitan Keputusan Presiden terkait pemindahan ASN ke IKN.
"Menurut Menteri PAN RB, pemindahan ASN ke IKN mulai dicicil bulan ini," kata Basuki di kantornya, Jumat (4/10).
Basuki berencana terbang ke IKN pada sore hari ini, Jumat (4/10) untuk memeriksa beberapa proyek, salah satunya kompleks gedung kantor Kementerian Koordinator. Kunjungannya merupakan bagian dari persiapan oleh Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat.
Ia mencatat ada beberapa proyek infrastruktur di IKN yang akan rampung pada akhir pekan ini, seperti Pusat Pelatihan PSSI. Pusat pelatihan tersebut memiliki delapan lapangan sepak bola untuk keperluan latihan Tim Garuda di atas lahan seluas 34,5 hektare.