OpenAI, perusahaan di balik chatbot populer ChatGPT, berhasil mengumpulkan dana segar sebesar US$ 6,6 miliar atau sekitar Rp 101 triliun (kurs Rp 15.316 per US$). Pendanaan ini diperoleh dari sejumlah investor ternama, termasuk Thrive Capital, Khosla Ventures, Nvidia, Microsoft, Altimeter Capital, Fidelity, SoftBank, dan perusahaan investasi yang didukung negara Abu Dhabi MGX.
Thrive Capital menjadi investor terbesar dengan kontribusi sekitar US$ 1,2 miliar. Perusahaan ini bahkan dikabarkan akan menginvestasikan US$ 1 miliar lagi di OpenAI tahun depan dengan valuasi yang sama, jika OpenAI berhasil mencapai target pendapatannya.

Apple sebelumnya juga dikabarkan tertarik untuk berinvestasi di OpenAI, namun akhirnya tidak ikut serta dalam pendanaan ini.
Dengan pendanaan terbaru ini, valuasi OpenAI kini mencapai US$ 157 miliar atau sekitar Rp 2.404 triliun. OpenAI memperoleh dana segar ini dalam bentuk surat utang konvertibel, yang memungkinkan investor untuk menukarkan surat utang menjadi saham perusahaan di masa depan.
OpenAI berencana untuk melakukan restrukturisasi dari perusahaan nirlaba menjadi perusahaan yang berfokus mencari laba. Perusahaan ini akan tetap mempertahankan segmen nirlaba, namun akan menjadi entitas terpisah.
Langkah ini diyakini akan mempermudah investor untuk memahami struktur perusahaan dan memudahkan karyawan OpenAI untuk mendapatkan likuiditas. OpenAI juga berencana untuk menyediakan likuiditas bagi pekerja melalui penawaran tender untuk membeli kembali saham.
OpenAI menargetkan pendapatan sebesar US$ 3,6 miliar tahun ini, meskipun kerugiannya terus meningkat lebih dari US$ 5 miliar. Perusahaan memproyeksikan kenaikan pendapatan tahun depan menjadi US$ 11,6 miliar.
Investor telah menegosiasikan persyaratan yang memungkinkan mereka menarik kembali modalnya atau menegosiasikan kembali penilaian, jika perubahan struktural OpenAI tidak dilaksanakan dalam waktu dua tahun.
Sejak peluncuran ChatGPT, OpenAI telah berhasil menggaet 250 juta pengguna aktif mingguan. Valuasi perusahaan ini meningkat dari US$ 14 miliar pada 2021 menjadi US$ 157 miliar setelah meraih pendanaan terbaru.