Jakarta – Raksasa makanan dan minuman asal Swiss, Nestle, kini memiliki nahkoda baru, Philipp Navratil. Sebagai CEO yang resmi menjabat sejak 1 September 2025, Navratil langsung tancap gas dengan strategi inovasi dan kecepatan untuk mencapai target laba perusahaan tahun ini.
Dalam pernyataan publik perdananya, Navratil menekankan pentingnya adaptasi dan ide-ide segar dalam menghadapi dinamika industri yang terus berubah. Ia mengajak seluruh elemen perusahaan untuk berkontribusi dalam menjadikan Nestle lebih baik, lebih cerdas, dan lebih cepat.
"Bersama-sama, kita bergerak cepat, terbuka terhadap ide-ide segar tentang bagaimana kita menghadirkan masa depan makanan yang lezat, sehat, dan terjangkau," ungkap Navratil seperti dikutip dari Reuters, Kamis (18/9/2025).
Navratil menggantikan Laurent Freixe yang diberhentikan karena masalah internal. Fokus utamanya saat ini adalah memastikan Nestle mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun 2025.
Pada bulan Juli lalu, Nestle menyampaikan optimisme untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan organik tahun ini, dengan target margin laba minimal 16%. Optimisme ini yang kini menjadi tantangan bagi CEO baru untuk membuktikanya.
Selain pergantian CEO, Nestle juga akan mengalami perubahan kepemimpinan di level atas lainnya. Paul Bulcke, ketua perusahaan yang telah mengabdi selama 46 tahun, akan mengundurkan diri pada akhir September mendatang.
