Misteri Ledakan Pager dan Walkie-Talkie di Lebanon: Siapa yang Bertanggung Jawab?

Ribuan pager dan walkie-talkie dilaporkan meledak di Lebanon, menimbulkan pertanyaan besar tentang asal usul dan penyebab insiden tersebut. Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan

Redaksi

Misteri Ledakan Pager dan Walkie-Talkie di Lebanon: Siapa yang Bertanggung Jawab?

Ribuan pager dan walkie-talkie dilaporkan meledak di Lebanon, menimbulkan pertanyaan besar tentang asal usul dan penyebab insiden tersebut.

Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan pager bermerek Gold Apollo Rugged Pager AR924 sebagai salah satu yang meledak. Beberapa sumber juga menyebutkan merek Teletrim Motorola, namun belum ada bukti visual yang mendukung klaim tersebut.

Misteri Ledakan Pager dan Walkie-Talkie di Lebanon: Siapa yang Bertanggung Jawab?

Menanggapi insiden ini, Gold Apollo, perusahaan asal Taiwan, dengan tegas membantah memproduksi pager yang meledak di Lebanon. Pendiri perusahaan, Hsu Ching-kuang, menyatakan bahwa pager tersebut diproduksi oleh perusahaan di Eropa yang memiliki lisensi untuk menggunakan merek Gold Apollo.

"Produk itu bukan milik kami. Akan tetapi, ada merek kami di atasnya," ujar Hsu Ching-kuang, seperti dikutip dari Reuters.

Hsu Ching-kuang menolak untuk mengungkapkan nama perusahaan Eropa yang memproduksi pager tersebut. Sementara itu, juru bicara Pemerintah Hungaria, Zoltan Kovacs, juga membantah bahwa pager yang meledak di Lebanon diproduksi dan dijual oleh perusahaan Hungaria, BAC Consulting KFT.

BAC Consulting KFT, yang berbasis di Budapest, memiliki lisensi untuk menggunakan merek Gold Apollo pada pager. Kovacs menegaskan bahwa perusahaan tersebut hanya bertindak sebagai perantara perdagangan dan tidak memiliki lokasi produksi atau operasi di Hungaria.

"Perusahaan ini hanya memiliki satu manajer yang terdaftar di alamat yang telah diumumkan, dan perangkat yang disebutkan tidak pernah ada di Hungaria," tegas Kovacs.

Di sisi lain, walkie-talkie yang meledak di Lebanon dikabarkan bermerek Icom Inc model IC-V82. Produsen walkie-talkie asal Jepang ini menyatakan bahwa produksi model tersebut telah dihentikan sejak sepuluh tahun lalu.

Meskipun demikian, investigasi masih terus berlanjut. Diketahui bahwa walkie-talkie IC-V82 diekspor dari pabrik di Osaka ke berbagai kawasan di dunia, termasuk Timur Tengah, hingga Oktober 2014. Icom memastikan bahwa seluruh walkie-talkie yang diproduksi mengikuti protokol keselamatan yang ditetapkan dalam regulasi di Jepang.

Insiden ini menimbulkan pertanyaan serius tentang kualitas produk dan rantai pasokan perangkat komunikasi. Pihak berwenang di Lebanon sedang menyelidiki insiden ini untuk menentukan penyebab ledakan dan siapa yang bertanggung jawab atas produksi dan distribusi perangkat yang berbahaya tersebut.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1