Palembang – Kehebohan penemuan Minyakita dengan takaran kurang di Jakarta Selatan tak sampai ke Palembang. Produsen dan distributor Minyakita di kota ini memastikan produk mereka sesuai standar.
Liana, Manajer Operasional PT Indokarya Internusa, produsen Minyakita di Palembang, menegaskan Minyakita produksi mereka terjamin takarannya. "Kami produksi mandiri untuk Sumsel. Minyakita yang kami jual dikemas dalam bantalan, bukan botol seperti yang bermasalah di Jakarta," jelasnya. Ia menambahkan, Minyakita menjadi komoditas paling laris di pasar murah 18 kecamatan Kota Palembang, karena dijual di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.700 per liter. Kerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palembang pun terjalin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan.
Minyakita di pasaran umum memang dijual lebih mahal, sekitar Rp17.000-Rp18.000 per liter. Namun, di pasar murah, PT Indokarya Internusa tetap menjualnya sesuai HET. Liana melihat ketersediaan stok dengan harga terjangkau mampu menekan inflasi. Stok pun dijamin cukup, dengan masing-masing titik pasar murah menyediakan 8.500 liter, total 153.000 liter untuk seluruh titik. Pembatasan pembelian dua liter per orang diterapkan untuk mencegah penimbunan.
Asisten I Setda Kota Palembang, Heri Aprian, saat meninjau pasar murah di Jalan Sukabangun, menyatakan tak ada laporan terkait Minyakita takaran kurang. "Sejauh ini tidak ada. Kejadian di Jakarta sepertinya masalah prosedur operasional. Tapi di Palembang tidak ada," tegasnya. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik membeli dan cukup membeli sesuai kebutuhan.
Polda Sumsel dan Dinas Perdagangan Sumsel juga telah melakukan sidak ke sejumlah pengecer. Hasilnya, tak ditemukan Minyakita dengan takaran yang tidak sesuai. "Dari pengecekan, Minyakita yang dijual masih sesuai takaran," ungkap Kasubdit 1 Tipd Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumsel, AKBP Andrie Setiawan.
