Berangkat dari artikel di Cerita.co.id, tahun 2024 menjadi periode penuh tantangan bagi pelaku bisnis di Indonesia. Tekanan harga pangan, ancaman perlambatan ekonomi global, dan perubahan perilaku belanja konsumen menjadi sorotan utama. Namun, optimisme tetap ada berkat stabilitas pertumbuhan ekonomi domestik dan konsumsi rumah tangga yang kuat. Menyambut 2025, Marketing Enthusiast Community (MEC) menyelenggarakan "The 2025 Playbook: Overcome The Uncertainty Ahead" pada 21 Desember 2024 di BINUS @Senayan, Jakarta. Acara ini menghadirkan Rusdy Sumantri (Consumer & Marketing Insight Director NielsenIQ Indonesia) dan Ferry Setiawan (Ketua Umum APKRINDO) sebagai narasumber. BINUS University turut berpartisipasi aktif, memberikan wawasan kepada mahasiswa dan masyarakat tentang tren ekonomi dan perilaku konsumen.
Rusdy Sumantri memproyeksikan pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 5,2% di tahun 2025 dengan inflasi stabil di angka 2,6%. Meskipun ada tren deflasi sejak pertengahan 2024 yang perlu diawasi, pertumbuhan PDB dan konsumsi rumah tangga yang meningkat memberikan fondasi ekonomi yang kuat. Sementara itu, Ferry Setiawan menekankan peluang besar bagi industri ritel dan makanan & minuman (F&B) di tahun 2025, mengingatkan pentingnya inovasi dan strategi promosi yang efektif di tengah kenaikan harga pangan dan ancaman perlambatan ekonomi global.

Diskusi juga membahas perubahan perilaku konsumen yang cenderung memilih kualitas dan kenyamanan (premiumisasi). Glenn Karela, CPM (Asia), Founder MEC, menyatakan konsumen Indonesia semakin bersedia membayar lebih untuk produk berkualitas tinggi namun tetap cerdas dalam mengelola anggaran belanja. Perilaku konsumen yang cenderung mengeksplorasi hal baru juga membuka peluang bagi inovasi produk.
Beberapa rekomendasi strategis untuk pelaku bisnis dalam menghadapi tahun 2025 antara lain: inovasi produk premium, strategi promosi efektif memanfaatkan teknologi, dan menyeimbangkan harga dan nilai produk (value for money).
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id