Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa mayoritas pekerja profesional rela mengurangi gaji demi mendapatkan fleksibilitas dalam bekerja, termasuk bekerja dari rumah (WFH) dan bekerja dari mana saja (WFA).
Survei Work Relationship Index yang dilakukan oleh HP menemukan bahwa dua pertiga dari knowledge worker menginginkan pengalaman kerja yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Lebih mengejutkan lagi, 87% pekerja bersedia mengorbankan sebagian gaji mereka untuk mendapatkan fleksibilitas tersebut.
"Pekerja rela mengurangi 16% gaji untuk bisa bekerja di mana pun dan menyesuaikan jam kerja mereka," ungkap HP dalam siaran pers. Selain itu, pekerja juga rela mengurangi 15% gaji untuk menyesuaikan cara kerja mereka, seperti memilih tim yang lebih kecil atau jenis klien tertentu.
Survei yang dilakukan oleh Edelman Data and Intelligence ini melibatkan 15.600 responden dari 12 negara, termasuk Indonesia. Responden terdiri dari 12.000 knowledge worker, 2.400 IT decision maker, dan 1.200 business leaders.
Hasil survei ini menunjukkan bahwa pekerja di Indonesia sangat menghargai fleksibilitas dalam bekerja. Delapan dari sepuluh pekerja menilai rekan kerja sebagai faktor penting dalam bekerja, dan 86% pekerja setuju bahwa akses ke teknologi dapat membantu menyesuaikan cara kerja.
Survei ini dilakukan secara online dari tanggal 10 Mei hingga 21 Juni. Hasilnya menunjukkan bahwa keinginan untuk bekerja dengan lebih fleksibel semakin kuat, dan para pekerja siap untuk mengambil langkah konkret, termasuk mengurangi gaji, untuk mendapatkannya.
