Jakarta – Pembangunan Stasiun LRT Manggarai memasuki babak baru. Konstruksi stasiun yang merupakan bagian dari Proyek LRT Fase 1B (Velodrome-Manggarai) ini dimulai hari ini, Senin (27/1). Direktur Proyek LRT Jakarta Fase 1B PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Ramdani Akbar, menyatakan bahwa progres proyek LRT Fase 1B hingga minggu kedua Januari 2025 telah mencapai 44,015 persen. Tahap awal pembangunan akan difokuskan pada pekerjaan pondasi di area persimpangan Jalan Sultan Agung.
Lokasi strategis Stasiun Manggarai sebagai pusat transportasi terintegrasi dengan KRL, Transjakarta, dan KA Bandara, menjadikan proyek ini krusial. Namun, pembangunan ini tak luput dari dampak terhadap lalu lintas. Oleh karena itu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Kepolisian akan memberlakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Sultan Agung-Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan, mulai hari ini hingga 31 Agustus 2026.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengimbau pengguna jalan untuk menghindari ruas jalan tersebut dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas serta arahan petugas di lapangan. Ia juga menekankan pentingnya keselamatan berkendara selama masa rekayasa lalu lintas.
Rekayasa lalu lintas yang diterapkan meliputi beberapa perubahan jalur. Arus lalu lintas dari arah barat (Dukuh Atas) menuju selatan (Tebet) akan dialihkan, begitu pula arus dari timur (Matraman) menuju barat (Dukuh Atas), dan dari selatan (Tebet) menuju timur (Matraman). Jalan Minangkabau Timur juga akan diubah menjadi satu arah menuju utara. Detail pengalihan arus lalu lintas dapat diakses melalui informasi resmi dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Pihak berwenang berharap masyarakat dapat memahami dan bekerja sama selama masa pembangunan untuk kelancaran proyek LRT dan keselamatan bersama.
