Cilegon, Lahatsatu.com – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, melalui anak perusahaannya, PT Krakatau Baja Industri (KBI), kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan mengekspor 54.247 ton baja ke Spanyol. Produk yang diekspor kali ini adalah Cold Rolled Coil (CRC), salah satu jenis baja yang banyak digunakan dalam berbagai industri.
Direktur Utama PT KBI, Arief Purnomo, mengungkapkan bahwa ekspor ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan perusahaan untuk memperluas jangkauan pasar global. Sepanjang tahun 2025, KBI telah mengekspor sekitar 62.000 ton CRC ke berbagai negara di Eropa dan Amerika Serikat, termasuk Amerika Serikat, Polandia, Belgia, dan Portugal.
"Pasar ekspor menjadi salah satu fokus utama KBI. Kami terus menjalin kerjasama dengan mitra internasional untuk memperluas akses pasar produk CRC," ujar Arief. Ekspor ke Spanyol ini merupakan hasil sinergi antara Krakatau Baja Industri, Krakatau Posco sebagai pemasok bahan baku, dan Posco Internasional yang berperan dalam memperkuat jaringan distribusi global.
Pengiriman puluhan ribu ton baja ke Eropa ini disebut-sebut sebagai ekspor terbesar yang pernah dilakukan Krakatau Steel dari Cilegon. Hal ini menunjukkan bahwa industri baja nasional semakin berperan penting dalam mendukung berbagai sektor pembangunan, mulai dari infrastruktur, permesinan, otomotif, galangan kapal, hingga energi.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Setia Diarta, mengapresiasi pencapaian ini. "Ekspor baja ke Eropa membuktikan bahwa produk dalam negeri memiliki daya saing yang tinggi. Pemerintah akan terus memberikan dukungan agar industri strategis seperti Krakatau Steel semakin berperan dalam memperkuat perekonomian nasional," katanya.
Keberhasilan ekspor ke Spanyol diharapkan dapat memperkokoh posisi PT Krakatau Baja Industri sebagai produsen baja berkualitas global. Selain itu, juga mendukung Krakatau Steel Group dalam mewujudkan kemandirian industri baja Indonesia.
Menurut data World Steel Association, Indonesia menduduki peringkat ke-14 sebagai produsen crude steel dunia pada tahun 2024 dengan output 18 juta ton. Angka ini meningkat signifikan sebesar 110% dibandingkan tahun 2019 yang hanya 8,5 juta ton.
Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kementerian Perdagangan, Deden Muhammad Fajar Shiddiq, juga menyampaikan apresiasinya atas capaian ini. "Keberhasilan ekspor CRC oleh PT KBI bukan hanya kebanggaan bagi KS Group, tetapi juga bukti bahwa industri baja nasional mampu bersaing dan menembus pasar internasional," pungkasnya.
