Jakarta, Lahatsatu.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP). Inisiatif ini diharapkan dapat mengubah wajah kampung nelayan menjadi kawasan yang lebih modern, produktif, dan sejahtera.
Indonesia memiliki potensi maritim yang sangat besar, dengan luas perairan mencapai 6,4 juta kilometer persegi, jauh melampaui luas daratan. Kondisi ini menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai tumpuan hidup bagi sebagian besar penduduk Indonesia yang tinggal di wilayah pesisir.
Ketua Tim Pelaksana KNMP, Trian Yunanda, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan dampak positif yang signifikan bagi nelayan. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menghapus stigma negatif yang melekat pada kampung nelayan, seperti kawasan kumuh dengan fasilitas minim serta akses terbatas ke pendidikan dan kesehatan.
"Program ini merupakan transformasi dari Kampung Nelayan Modern yang digagas oleh Menteri Trenggono untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Kita harus memastikan lokasi memenuhi syarat dan kriteria, terutama terkait lahan," ujar Trian.
KNMP tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) nelayan dan pengelola kampung nelayan. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kontribusi Indonesia dalam memenuhi kebutuhan protein nasional dan bahkan dunia, yang saat ini baru mencapai sekitar 10%.
KKP telah menyusun roadmap pembangunan KNMP hingga tahun 2028. Pada tahun 2025, KKP menargetkan pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih yang diperkirakan akan menyerap hingga 7.000 tenaga kerja langsung.
Melalui KNMP, KKP akan melakukan intervensi dengan menyediakan berbagai fasilitas di kampung nelayan, mulai dari infrastruktur dasar, fasilitas unit usaha, hingga pendukung ekonomi dan sosial lainnya. Beberapa fasilitas yang akan dibangun antara lain tambatan perahu, gudang beku, pabrik es, sentra kuliner, tempat pelelangan ikan, kios perbekalan, bengkel nelayan, balai pelatihan nelayan, SPBUN, sistem drainase dan IPAL, serta gedung kantor pengelola yang juga akan berfungsi sebagai kantor koperasi pengelola.
"Kami ingin melanjutkan keberhasilan transformasi wajah kampung nelayan seperti yang sudah terwujud di Biak, Papua," jelas Trian.
KNMP juga akan diintegrasikan dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdeskel Merah Putih) sebagai penggerak utama aktivitas ekonomi masyarakat yang mandiri.
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap juga melaksanakan Program Pemberdayaan Nelayan di lokasi KNMP untuk mengoptimalkan pemanfaatan bantuan. Program ini mencakup coaching clinic bagi tenaga pendamping KNMP, capacity building bagi pengurus dan pengelola Kopdeskel Merah Putih, serta pendampingan intensif oleh tenaga profesional di bidang pemberdayaan koperasi dan UMKM.
KKP juga mendorong peningkatan kapasitas nelayan dan masyarakat pesisir melalui pelatihan kewirausahaan dan bimbingan teknis agar mereka mampu menjadi pelaku ekonomi produktif.
"KNMP tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada penguatan struktur dan kapasitas masyarakat nelayan agar program berjalan berkelanjutan. Kami ingin memastikan program ini memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan nelayan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan pesisir," pungkas Trian.
